LAPORAN MANDIRI
PELAKSANAAN PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN MAHASISWA STRATA 1 (S-1)
UNEVERSITAS KANJURUHAN MALANG
DI
MTS. SYAFI’IYAH-BESUK KIDUL
BESUK – PROBOLINGGO
Laporan ini dibuat untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan kegiatan akademik Pendidikan Guru Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama
FKIP Universitas Kanjuruhan Malang
Oleh :
MOH SYAIFULLAH
NPM : 090 401 090 477
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
2013
PENGESAHAN
Laporan Ini Dibuat Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Dalam Menyelesaikan Kegiatan Akademik Guna Menempuh Ujian
Praktek Pengalaman Lapangan
Di Madrasah Tsanawiyah Syafi’iyah Besuk Kidul
Besuk – Probolinggo
Disusun Oleh:
MOH SYAIFULLAH
NPM : 090 401 090 477
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
Telah diterima dan di setujui oleh :
| ||||
| ||||
| ||||
|
YAYSAN BAHRUL ULUM-UMAR HADI
MTS SYAFI’IYAH BESUK KIDUL-BESUK-PROBOLINGGO
Jl. Raya Besuk no :247 Besuk kidul – Besuk - Probolinggo
SURAT KETERANGAN
Yang bertanda tangan di bawah ini, Kepala Madrasah Tsanawiyah Syafi’iyah Besuk Kidul kec. Besuk kab, Probolinggo menerangkan bahwa :
Nama : Moh Syaifullah
NPM : 090 401 090 477
Tempat, Tanggal Lahir : Probolinggo, 19November 1989
Pendidikan : FKIP Pendidikan Bahasa Inggris
Universitas Kanjuruhan Malang
Alamat : Jalan. dr Soetomo Alassumur Kulon. Kec. Kraksaan. Kab.Probolinggo67282
Adalah benar – benar telah melaksanakan praktek pengalaman lapangan (PPL) di MTs. Syafi’iyah Besuk Probolinggo Mulai Tanggal 28 Januari sampai tanggal 13 April 2013.
Demikian surat ini kami buat untuk di gunakan sebagaimanamestinya.
|
|
PERSEMBAHAN
Laporan ini saya Persembahkan kepada :
1. Ayah dan Ibu tercinta yang selalu memberi motivasi, nasehat dan doa yang tulus untuk masa depanku.
2. Kakak – kakakku terkasih yang selalu memberi dukungan sehingga terselesainya laporan ini.
3. Sahabat – sahabat dan rekan kerja senasib sepenanggungan yang telah banyak membantu dan berperan serta sehingga terselesainya laporan ini.
4. Semua guru – guruku yang telah ikhlas memberikan dan menstranfer ilmunya dengan baik.
5. Almamaterku tercinta ( UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG ).
|
MOTTO:
HADAPI SEMUA KESULITAN DENGAN SENYUMAN. KARENA, SENYUMAN ADALAH MOTIVATOR TERAMPUH DALAM BELAJAR.
|
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT pencipta alam semesta beserta isinya, karena atas berkat, rahmat, hidayah dan inayahnya yang telah dilimpahkan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penyusunan laporan ini.
Laporan tugas akhir ini adalah merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang telah kami laksanakan di MTs. Syafi’iyah Besuk Kidul kecamatan Besuk kabupaten Probolinggo.
Dalam penyusunan dan penulisan laporan ini tidak lepas dari bantuan dan sumbangan spritual maupun material, oleh karena itu dengan penuh ikhlas dan hati yang tulus penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :
1. Dekan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Universitas Kanjuruhan Malang.
2. Ketua Jurusan S1 Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Kanjuruhan Malang.
3. Kepala Madrasah Tsanawiyah Syafi’iyah Besuk Kidul Besuk Probolinggo.
4. Bapak dan Ibu guru MTs. Syafi’iyah Besuk Kidul Besuk Probolinggo.
5. Seluruh siswa-siswi MTs. Syafi’iyah Besuk Kidul Besuk Probolinggo.
6. Seluruh rekan - rekanita PPL dan semua pihak yang telah memberikan bantuan dalam penyelesaian penulisan laporan ini.
|
“Tidak ada gading yang tak retak” Kami menyadari sepenuh hati bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu kritik dan saran yang sekiranya dapat membangun demi kesempurnaan laporan ini akan kami terima dengan senang hati. Semoga laporan dapat memberikan manfaat kepada penulis khususnya, dan dunia pendidikan umumnya.
Probolinggo, 13 April 2013
Penulis
|
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... ii
SURAT KETERANGAN PPL ........................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv
HALAMAN MOTTO....................................................................................... v
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi
DAFTAR ISI ................................................................................................... viii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Pengertian............................................................................................. 2
1.3 Tujuan................................................................................................... 2
1.4 Pentingnya Layanan Bimbingan Siswa................................................ 3
BAB II : LAYANAN BIMBINGAN SISWA
2.1 Identifikasi Kasus................................................................................. 7
2.1.1 Pengumpulan Data....................................................................... 7
2.1.2 Analisis........................................................................................ 11
2.2 Diagnosis.............................................................................................. 12
2.3 Prognosis ............................................................................................. 12
2.4 Treatment.............. .............................................................................. 14
2.5 Tindak lanjut ........................................................................................ 14
|
3.1 Kesimpulan ......................................................................................... 15
3.2 Saran-Saran ......................................................................................... 16
3.3 Penutup ............................................................................................... 17
LAMPIRAN – LAMPIRAN
RENCANA PEMBELAJARAN
|
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Selain bertugas untuk mengajar seorang guru juga dituntut untuk mampu mendidik siswa sehingga dapat tercapai apa yang diharapkan dalam tujuan kurikulum pendidikan. Dan salah satu kegiatan lain dari seorang pendidik yaitu suatu kegiatan yang disebut dengan kegiatan bimbingan konseling ( BK ). Maka dari itu selama kegiatan PPL berlangsung, peserta PPL selain melakukan latihan mengajar juga dituntut untuk belajar mengenai kasus siswa yang mempunyai masalah siswa terutama yang berhubungan dengan belajar siswa. Agar tujuan itu dapat dicapai maka setiap kesulitan yang timbul dalam proses belajar mengajar dapat segera di identifikasi / ditindak lanjuti dan segera diadakan perbaikan. Untuk itu berarti setiap pendidik sangat dituntut sekali kemampuannya untuk memenuhi dan mengatasi serta menguasai secara penuh tehnik-tehnik dalam melakukan layanan bimbingan, karena hanya dengan cara dan langkah-langkah yang efektif, efisien dan otomatis yang akan mendapatkan hasil dari pada bimbingan dan konseling yang memuaskan.
|
1.2 PENGERTIAN
Studi Kasus merupakan cara yang ditempuh untuk mengatasi penyimpangan tingkah laku siswa agar mampu mencari jalan keluar atau penyelesaian masalah yang benar - benar tepat. Guru sebagai konselor dapat memegang teguh kode etik bimbingan yang dapat membantu siswa mengatasi permasalahannya.
1.3 TUJUAN
Beberapa tujuan diadakannya studi kasus yaitu antara lain :
- Untuk mengenal dan mengetahui latar belakang pribadi siswa / siswi yang mempunyai masalah.
- Memahami serta menetapkan jenis masalah, faktor penyebabnya dan cara pemecahannya. Baik secara penyembuhan ataupun pencegahan. Serta berdasar pada data dan informasi yang obyektif.
- Meningkatkan prestasi belajar siswa yang bermasalah.
- Membantu klien dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
- Membantu siswa atau klien yang bermsalah dalam mencari sebuah jalan keluar yang nantinya sesuai dengan jalur pendidikan / etika sekolah.
|
1.4 PENTINGNYA LAYANAN BIMBINGAN SISWA
|
Penulis merujuk pada rumusan Winkel untuk menunjukkan hakikat bimbingan konseling di sekolah yang dapat mendampingi siswa dalam beberapa hal. Pertama, dalam perkembangan belajar di sekolah (perkembangan akademis). Kedua, mengenal diri sendiri dan mengerti kemungkinan-kemungkinan yang terbuka bagi mereka, sekarang maupun kelak. Ketiga, menentukan cita-cita dan tujuan dalam hidupnya, serta menyusun rencana yang tepat untuk mencapai tujuan-tujuan itu. Keempat, mengatasi masalah pribadi yang mengganggu belajar di sekolah dan terlalu mempersukar hubungan dengan orang lain, atau yang mengaburkan cita-cita hidup. Empat peran di atas dapat efektif, jika BK didukung oleh mekanisme struktural di suatu sekolah
Proses cura personalis di sekolah dapat dimulai dengan menegaskan pemilahan peran yang saling berkomplemen. Bimbingan konseling dengan para konselornya disandingkan dengan bagian kesiswaan. Wakil kepala sekolah bagian kesiswaan dihadirkan untuk mengambil peran disipliner dan hal-hal yang berkait dengan ketertiban serta penegakan tata tertib. Siswa pembolosan, berkelahi, pakaian tidak tertib, bukan lagi konselor yang menegur dan memberi sanksi. Reward dan punishment, pujian dan hukuman adalah dua hal yang mesti ada bersama-sama. Pemilahan peran demikian memungkinkan BK optimal dalam banyak hal yang bersifat reward atau peneguhan. Jika tidak demikian, BK lebih mudah terjebak dalam tindakan hukum-menghukum.
|
BK dapat diposisikan secara tegas untuk mewujudkan prinsip keseimbangan. Lembaga ini menjadi tempat yang aman bagi setiap siswa untuk datang membuka diri tanpa waswas akan privacy-nya. Di sana menjadi tempat setiap persoalan diadukan, setiap problem dibantu untuk diuraikan, sekaligus setiap kebanggaan diri diteguhkan. Bahkan orangtua siswa dapat mengambil manfaat dari pelayanan bimbingan di sekolah, sejauh mereka dapat ditolong untuk lebih mengerti akan anak mereka.
Tantangan pertama untuk memulai suatu proses pendampingan pribadi yang ideal justru datang dari faktor-faktor instrinsik sekolah sendiri. Kepala sekolah kurang tahu apa yang harus mereka perbuat dengan konselor atau guru-guru BK. Ada kekhawatiran bahwa konselor akan memakan “gaji buta”. Akibatnya, konselor mesti disampiri tugas-tugas mengajar keterampilan, sejarah, jaga kantin, mengurus perpustakaan, atau jika tidak demikian hitungan honor atau penggajiannya terus dipersoalkan jumlahnya. Sesama staf pengajar pun mengirikannya dengan tugas-tugas konselor yang dianggapnya penganggur terselubung. Padahal, betapa pendampingan pribadi menuntut proses administratif dalam penanganannya.
|
|
BAB II
LAYANAN BIMBINGAN SISWA
2.1 IDENTIFIKASI KASUS
Identifikasi ialah suatu kegiatan yang berupa ingin mengumpulkan data tentang siswa sebagai klien dengan lingkungan. Data siswa dapat dikumpulkan dari berbagai macam sumber serta dengan mempergunakan alat pengumpulan data yang memadai. Dalam hal ini langkah - langkah yang perlu dilakukan seorang guru adalah :
1.) Peserta PPL melakukan konsultasi dengan guru kelas tentang siswa yang akan dijadikan sebagai klien.
2.) Peserta PPL melakukan wawancara atau pendekatan terhadap klien dengan maksud yaitu untuk memperoleh data yang diinginkan.
2.1.1 PENGUMPULAN DATA
Untuk menunjang pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan, peserta PPL masih memerlukan data-data klien yang harus dikumpulkan. Prosesnya meliputi hal berikut :
1) Nama Kasus : Pendiam/kurang aktif dalam kelas saat KBM
2) Identitas Klien
Ø Nama : Umi Kulsum
Ø Tempat / tgl. Lahir : probolinggo,12 Oktober 1998
Ø Jenis Kelamin : Perempuan
Ø
|
Ø Sekolah : MTs Syafi’iyah Besuk Kidul, Besuk
Ø Kelas : VIII (Delapan)
Ø Agama : Islam
Ø Anak Ke : 4 (empat)
3) Keadaan Jasmani Dari Klien
Ø Tinggi Badan : 150
Ø Berat Badan : 48
Ø Warna Kulit : Putih
Ø Perkembangan jasmani : Sehat
4) Identitas Keluarga
Ø Nama ayah : Nurhasan
Ø Nama Ibu : Busani
Ø Alamat : Ranon Besuk Probolinggo
Ø Pendidikan terakhir
Ayah : SMP
Ibu : SMP
Ø Pekerjaan
Ayah : Tani
Ibu : Dagang
Ø Hubungan ayah / ibu : Kandung
5)
|
Ø Fasilitas Rumah : Sepeda motor, Televisi,
Ø Jumlah Penghuni : 5 Orang
6) Data Pendukung
Ø Jarak rumah Ke Sekolah : 10 Km
Ø Kendaraan : Sepeda Motor
Ø Hobi : Jalan - Jalan
7) Hasil Observasi :
Ø Dalam proses KBM berlangsung Klien merupakan anak yang pendiam
Ø Klien kurang aktif dalam proses KBM
Ø Klien Kurang minat membaca
8) Komentar – Komentar :
Ø Guru kelas
- Terlihat nerves saat ditunjuk untuk menjawab pertanyaan secara lisan.
- Kurang percaya diri,
- Mengerjakan tugas kurang teliti.
Ø Dari teman dekat atau akrab
- Klien tidak percaya diri dengan jawaban sendiri, saat mengerjakan tugas
- Dikelas selalu diam.
Ø Dari orang tua
- Cenderung main dalam rumah.
- Jarang mengerjakan PR/
Ø
|
- Malas belajar kalau pelajaran sulit
- Malas mendengarkan penjelasan guru yang kurang jelas menerangkannya.
- Merasa lelah saat pulang sekolah karena jarak rumah ke sekolah jauh.
9) Dokumentasi Klien
Ø Asal Sekolah SD/MI : SDN Ranon 1
Ø Tahun Lulus : 2011
Ø Tahun Masuk Ke MTs : 2011
Ø Nilai Pelajaran Terakhir : 1131
|
Tabel. Raport Klien Semester I Sewaktu Kelas VIII
No | Mata Pelajaran | KKM | Nilai Hasil Belajar | |
Angka | Huruf | |||
1 | Pendidikan Agama (Qur’an Hadits) | 70 | 78 | Tujuh Puuh Delapan |
2 | Aqidah Akhlaq | 70 | 79 | Tujuh Puluh Sembilan |
3 | Fiqih | 70 | 80 | Delapan Puluh |
4 | SKI | 70 | 75 | Tujuh Puluh Lima |
5 | Pendidikan Kewarganegaraan | 75 | 70 | Tujuh Puluh |
6 | Bahasa Indonesia | 75 | 75 | Tujuh Puluh Lima |
7 | Bahasa Arab | 70 | 70 | Tujuh Puluh |
8 | Bahasa Inggris | 70 | 75 | Tujuh Puluh Lima |
9 | Ilmu Pengetahuan Alam | 70 | 76 | Tujuh Puluh Enam |
10 | Ilmu Pengetahuan Sosial | 70 | 75 | Tujuh Puluh Lima |
11 | Matematika | 70 | 76 | Tujuh Puluh Enam |
12 | Seni Budaya | 75 | 75 | Tujuh Puluh Lima |
13 | Pendidikan Jasmani & Kesehatan | 70 | 80 | Delapan Puluh |
14 | Pilihan : | | | |
| a. TIK (Komputer) | 70 | 70 | Tujuh Puluh |
15 | Muatan Lokal : | | | |
| a. Aswaja | 70 | 77 | Tujuh Puluh Tujuh |
| | | | |
| | | | |
| | | | |
| JUMLAH | | 1131 | Delapan Ratus Tiga |
| RATA - RATA | | 75 | Enam Dua |
| Peringkat Kelas Ke 25 Dari 32 Siswa |
2.1.2 ANALISIS
Analisis adalah tahap penyajian data yang diambil dari berbagai macam data. Dan pengumpulan data tersebut dapat dilakukan dengan menggunakn teknik-teknik sebagai berikut :
- Melalui studi dokumentasi yaitu data yang dicari dalam dokumentasi sekolah yang berupa nilai raport dan presentasi kelas.
- 11
Adapun hasil wawancara :
Ø Wawancara dengan klien
Ø Wawancara dengan guru kelas
Ø Wawancara dengan teman akrab
- Teknik observasi yaitu suatu teknik untuk mengetahui secara langsung kegiatan siswa selama di sekolah.
2.2 DIAGNOSIS
Merupakan langkah untuk mengetahui sebab – sebab terjadinya kesulitan yang dihadapi oleh klien .berdasarkan data – data di atas, maka praktikan dapat mengambil kesimpulan permasalahan yang di hadapi oleh klien dalam proses belajar mengajar sehingga prestasinya rendah, adapun penyebabnya adalah :
1. klien malas belajar di rumah.
2. klien mengeluh karena jauhnya jarak rumah ke sekolah
3. klien kurang percaya diri
4. klien malas mendengarkan penjelasan guru
5. klien memiliki sikap pemalu.
6. Kurang teliti dalam mengerjakan soal soal saat ujian.
2.3 PROGNOSIS
Progonosis adalah suatu langkah yamh di ambil untuk menetapkan jenis bantuan yang dapat di berikan kepada klien. Jenis bantuan yang dapat di berikan oleh praktikan sesuai dengan permasalahan yang di hadapi klien antar lain :
a.
|
b. memberiakan semangat kepada klien untuk terus semangat percaya diri.
c. Memerian tips kepada klien dalam rangka meningkatkan percaya diri.
d. memberi perhatian khusus kepada klien dengan memberikan kesempatan untuk menjawab pertanyaan di dalam kelas agar anak aktif.
e. Memberikan pertanyaan lisan yang mudah kepada klien saat KBM, guna membuat klien semangat dan menumbuhkan percaya diri.
f. memberi nasehat kepada klien untuk sebaiknya tinggal di asrama gunu menghilangkan rasa lelah karena jauhnya jarak rumah ke sekolah.
g. memberikan nasehat agar selalu memperhatikan pada saat KBM berlangsung
2.4 PEMBERIAN BANTUAN (TREATMENT)
Pemberian bantuan kepada klien berdasarkan hasil progonis. Adapun jenis bantuan yang dapat diberikan adalah :
· Memberikan perhatian khusus pada klien waktu Sekolah.
· Mengajak klien berbicara masalah pelajaran guna menghilangkan sikap pendiam.
· Menyerankan klien kalau mendapat kesulitan dalam pelajaran agar bertanya pada guru.
· Memancing klien dengan memberikan reward pada anak yang aktif,dan sering bertanya saat KBM.
·
|
· Menyarankan agar belajar kelompok
· Memberi pengertian bahwa pada waktu guru menerangkan harus betul – betul memperhatikan.
2.5 TINDAK LANJUT ( FOLLOW UP )
Follow Up adalah suatu langkah untuk mengetahui keberhasilan layanan bimbingan yang telah diberikan kepada klien.
Untuk melihat hasil akhir pada langkah ini tidak bisa langsung dilihat secara keseluruhan, tetapi sedikit demi sedikit peserta sudah bisa melihat adanya perubahan pada diri klien . untuk langkah selanjutnya , Peserta PPL melimpahkan kepada guru kelas untuk melanjutkan proses bimbingan sehingga mencapai keberhasilan klien. Karena masa PPL bagi semua peserta hanya berlangsung 2 bulan Setengah.
Demikian studi kasus kami buat dengan harapan bermanfaat bagi kita dan klien sehinga dapat menyelesaikan segala permasalahan sendiri dan dapat mengembangkan segala potensi pada dirinya
|
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Untuk mendapatkan mutu pendidikan , diperlukan profesionalisme seorang pendidik yang baik. Profesionalisme yang dimaksudatau diupayakan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Strata 1 Universitas Kanjuruhan Malang adalah Prakterk Pengalaman Lapangan ( PPL ) di Sekolah khususnya di Sekolah MTs. Syafi’iyah Besuk Kidul Besuk Probolinggo.
Dengan adanya pembekalan dan praktek mengajar inilah diharapkan dapat mencapai mutu profesionalisme guru yang memadai, oleh karena itulah Mahasiswa Universitas Kanjuruhan Malang mengikuti kegiatan Praktek Pengalam Lapangan ( PPL ) sebagai latihan keguruan yang nantinya dapat menjadi guru yang baik dan memenuhi kompetensi guru yang sesuai dengan tuntutan masyarakat dan juga tuntutan dari negara kita yaitu negara Indonesia.
Dari progam praktek pengalaman inilah kami banyak memperoleh banyak pengalaman yang secara langsung yang didapat dari lapangan / lembaga pendidikan. Bertitik tolak dati uraian diatas, maka kami dapat memberikan berbagai macam kesimpulan yang diantaranya sebagai berikut :
- 15
- PPL (Praktek Penglaman Lapangan) dapat menyiapkan seorang calon guru yang mampu melaksanakan tugas sebagai seorang guru yang profesional.
- PPL (Praktek Penglaman Lapangan) dapat memberikan pengalaman secara langsung baik didalam proses belajar mengajar maupun administrasi kependidikan lainnya.
- PPL (Praktek Penglaman Lapangan) merupakan waktu yang tepat untuk dapat menemukan dan menerapkan teori - teori yang kami terima dari kampus / fakultas , kemudian disesuaikan dengan kondisi yang ada di sekolah / lapangan.
- Guna bagi semua peserta yang melaksanakan progam Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) ini yaitu sebagai latihan untuk dapat memecahkan berbagai macam masalah yang timbul dari proses kegiatan belajar mengajar di sekolah.
3.2 SARAN – SARAN
|
3.3 PENUTUP
Demikian laporan ini kami susun guna memenuhi persyaratan penyelesaian kegiatan akademik guna menempuh ujian Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) di Sekolah MTs. Syafi’iyah Besuk Kidul Kecamatan Besuk, Kabupaten Probolinggo.Dalam hal ini semua data yang kami susun / buat ini merupakan perolehan dari hasil observasi selama progam Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) dilaksanakan.
Mudah - mudahan semua yang telah kami susun / yang telah kami progam dapat mencapai semua tujuan yang dapat berjalan dengan baik khususnya bagi kami selaku seorang calon guru. Kami peserta PPL yang sudah terjun di lembaga MTs. Syafi’iyah Besuk Kidul, Besuk. sangat diharapkan untuk dapat meningkatkan dedikasi serta loyalitas terhadap beberapa tugas guru sebagai abdi negara dan abdi masyarakat, diharapkan pula untuk lebih meningkatkan lagi konpetensi professional seorang guru. Dan juga diharapkan agar dapat menjadi manager kelas yang handal dan sehingga nanti pada gilirannya tujuan pendidikan khususnya di sekolah akan tercapai.
Kami sangat menyadari bahwasannya didalam penyusunan sebuah laporan tentang kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan ini masih banyak sekali terdapat kekurangan - kekurangan ataupun ketidaksempurnaan.
| ||||
|
0 comments:
Post a Comment