Gambar Slide 1 -- Masih Proses Seting

Catatan Moh. Sholihin -->>> Terima pembuatan website dan Weblog sekolah, personal, organisasi dan perusahaan dengan desain yang berkualitas.

Gambar Slide 2 -- Masih Proses Seting

Catatan Moh. Sholihin -->>> Terima pembuatan website dan Weblog sekolah, personal, organisasi dan perusahaan dengan desain yang berkualitas.

Gambar Slide 3 -- Masih Proses Seting

Catatan Moh. Sholihin -->>> Terima pembuatan website dan Weblog sekolah, personal, organisasi dan perusahaan dengan desain yang berkualitas.

Gambar Slide 4 -- Masih Proses Seting

Catatan Moh. Sholihin -->>> Terima pembuatan website dan Weblog sekolah, personal, organisasi dan perusahaan dengan desain yang berkualitas.

Saturday 15 September 2012

AKU BENCI MALAYSIA

"Kenapa sih malaysia selalu begitu, begitu ,begitu dan begitu... bikin hati benci....!!!"


Ungkapan di atas banyak kudengar dari mulut jutaan orang Indonesia..termasuk aku.....
suatu negara besar adalah negara yang tidak selalu mencuri apa yang dimilki oleh negara lain.
suatu negara yang besar adalah negara yang tidak selalu membunuh warga negara lain.

saudara setanah air Indonesia.... masak kita mau diam aja melihat Malaysia selalu :
mencuri pulau kita,,
membunuh ribuan TKI,
Menembak mati WNI,
selalu mengganggu batas wilayah Indonesia
Suka mencuri wanita Indonesia (manohara)
suka mencuri budaya asli Indonesia.

Reog ponorogo yang sudah jelas orang-orang sedunia mengakui kalau milik INDONESIA masih aja dicuri......

Musik Angklung YANG JELAS MASYARAKAT INDONESIA melestarkannya malah diakui oleh malaysia...... sungguh tidak tau malu dan tidak tau malu......

pada hakekatnya aku tidak benci malaysia TAPI aku benci sikapnya yang tak tau diri dan tak berakhlak....


Tahun 2012 sudah 3x WNI ditembak mati oleh pilisi Malaysia...... masak kita mau diam gitu aja..... pertanyaannya pantaskah seorang perampok harus ditembak mati ditempat oleh polisi malaysia?????????????
sungguh tidak manusiawi banget dan penghinaan besar bagi Kita.....

Pemerintah Indonesia mana tindakanmu????
Rakyat Indonesia mendukungmu......dan selalu berada di bawah Garudamu.... Tuntaskan masalah ini....

tuntaskan,, tuntaskan, dan tuntaskan    ....... adililah masalah ini.....



MEMBUAT SUASANA KELAS TERTIB DAN MENYENANGKAN


Saudara-saudaraku sekalian,,,,,guru adalah teladan bagi para anak didiknya.. maka dari itu patutnya kita bisa mentransfer ilmu sekaligus bisa mentransfer akhlak pada diri anak didik kita..... ilmu tanpa akhlak itu buta katanya. kurang sempurna gitulah hehehehhe

nah kebetulan neh saya mengajar di sebuah Sekolah Dasar ternama di kotaku

Yang menjadi masalah dan pertanyaan? bagaimana cara mentertibkan anak didik saat kita mengajar kelas bawah di sekolah dasar ..... mengingat anak SD kelas bawah masih kanak-kanak inginnya selalu saja main dan main,,,,, dan secara otomatis susah banget ditertibkan ,,apalagi ditambah jumlah kelas yang lebih dari ukurannya,,,wah mesti mengeluarkan tenaga extra untuk mentertibkan mereka...... tapi di sisi lain anak SD kelas bawah bisa tertib juga apabaila seorang guru menegurnya dengan nada marah.... nah tapi hal itu bagi seorang guru kan gak profesional gitu loh.... guru gak boleh banyak marah. Kalau banyak marah ya mesti siap-siap dicap guru yang galak oleh anak didiknya...... dan otomatis anak didik akan selalu tertekan dan tidak senang pada mata pelajaran yang kita ajarkan termasuk tidak senang kepada kita,, karena anak didik sudah menganggap kita sebagai masalah yang membuat dia terbeban dengan sifat guru yang gampang marah............



nah sekarang saatnya kita mengetahui bagaimana cara mentertibkan anak didik dengan frofesional,, guru senang muridpun juga senang..

pertama: kita berikan senyuman pembukaan kepada siswa.
kedua: membuat dua kelompok besar dalam kelas suatu contoh kelompok A dan B,,,,, tulis dipapan dengan tabel. guru akan memberi poin pertama pada kedua kelompok tersebut.dengan meminta siswa untuk tertib. kelompok yang paling tertib diberi poin katakanlah 1000 poin(ditulis di papan) kemudian kelompok yang satunya pastinya yang kurang tertib katakanlah di beri poin 800 (ditulis dipapan )

nah sekarang anak-anak didik kita sudah mulai tertib dengan rasa senang kerena mereka menganggap hal itu adalah sebuah kompetisi antara kelompok A dan kelompok B....

kemudian
yang ketiga : mainkanlah poin tersebut selama anda mengajar.... maksudnya adalah,,,,, apabila ada salah satu anak dalam kelompok A tidak tertib (tidak mendengarkan, ngomong dengan teman. dll) maka jumlah poin kelompok A terkurangi katakanlah 100 poin,,,, begitu juga pada kolompok B peraturannya sama...


nah begitu juga sebaliknya apabila semua siswa dalam kelompok A terlihat tertib ( diam,mendengarkan penjelasan guru, duduk rapi dengan tangan dilipat diatas bangku, serta bisa menjawab pertanyaan-pertanyan guru dengan benar)maka poin kelompok A ditambah sebanyak 100 poin,, begitu juga berlaku pada kelompok B...........
setelah selesai menejelaskan meteri yang diajarkan... guru menghitung perolehan poin masing-masing kelompok tetntukan pemenangnya,,,, cukup diberi hadiah satu anak satu permin atau hadiah lainnya terserah saudara yang mengajar aja,,hehehheh


nah saudara sadaraku, sekarang anak-anak terlihat tertib,, antusias mendengarkan penjelasan guru, terlihat di wajah anak-anakperasaan  senang seakan mereka berlomba-lomba tertib dikarenakan tidak mau ditegur oleh teman kelompoknya atas kesalahannya yang kurang tertib dan juga tidak mau kalah poin dengan lawan kelompoknya......


waw simpel kannnn caranya cukup dengan tiga langkah sudah bisa mentertibkan siswa dengan cara yang gampang dan tidak perlu mengeluarkan tenaga dan suara yang extra....... selamat mencoba.... GURU INDONESIA MAJU TERUS ...YES YES YES hehehehhehehe

Friday 1 June 2012

Puisi


Kumpulan puisi................

 

KELAM MALAM
Sisi gelap . . . .
Adalah sisi yang dimiliki setiap manusia
Sisi yang diberikan oleh tuhan
Agar manusia tahu
Betapa berharganya kujujuran
Betapa berharganya kepatuhan
Betapa berharganya kehidupan
Dan betapa berharganya . . .
Hikmah yang didapat semuanya
Tak dapatkah engkau rasakan
Batapa kita telah membenci sisi gelap orang lain
Sedangkan hal yang kau benci
Adalah sisi gelap dirimu sendiri . . .
Sisi gelap yang tersamar
Hilang dalam cahaya kehidupan . . .
Benci dalam sisi lain
Dan sisi lain adalah benci
Ingatlah bahwa semuanya diciptakan selalu beriringan
Berdampingan yang selalu selaras dan sejalan
Tak usah kau sesali . . .
Dan tak usah dan kau takutkan
Karena semuanya adalah
Pengabdian pada Tuhan
                                                                                                                       
                                                                                                                        By : vie_cute




LANTUNAN CAHAYA BARU
Lautan cahaya . . .
Meresah menembus galaksi jiwa . . .
Terbayang dan terlantang setiap jentik kehidupan
Kehidupan masa lalu yang penuh dengan kebisuan
Hampa dalam setiap huruf dan kata . . .
Tidakkah kau dengar . . .
Tidakkah kau dengar nafas-nafas kehidupan cinta
Yang terpendam, dan tenggelam dalam sukma
Rasa apakah ini . . . putih dan cemerlang
Bagaikan kehidupan baru sebuah cahaya
Pencipta dalam ketiadaan dan keterasingan
Halus sehalus sutera
Putih seputih salju
Bening sebening embun
Semuanya tak dapat menceritakan . . .
Semuanya tak dapat menuliskan . . .
Ini adalah anugrah Ilahi yang diberikan
Kepada setiap manusia yang hidup dan . . .
Yang menghidupkan keagungan Ruh

By : vie_cute

flower (23).JPG


Kawan
Sering kita lupa tentang keringat dan air mata
Sehingga kita enak tertawa
Dalam derita mereka
Tatkala iringi keberadap ingatan kita
Ingatlah kawan . . .
Bagaimana esok nanti, meski jalan penuh coba
Jangan sesali apa yang sudah terjadi. Jadikanlah sebuah pelajaran
Untuk kit renungkan
Selama jantung masih berdetak, darah mengalir keurat-urat
Dalam maut belum beranjak, dibalik rahasia tuhan kelak
Kawan . . .
Ingatlah akan sebuah cerita
Cerita orang-orang pengembara
Menjerat lagit dalam cakrawala
Jelajahi lautan dengan layar
Goreslah tinta kehidupan

Kebersamaan . . .
Merupakan impian dari setiap insan
Yang selalu memberi harapan
Harapan yang akan datang
Yang akan selalu menyelimuti kita
By : vie_cute



  

Monday 7 May 2012

KETERAMPILAN SOSIAL KERJASAMA


MAKALAH
KETERAMPILAN SOSIAL KERJASAMA




Dosen Pembimbing :
Eva Kartika Wulan Sari S.Pd., Kons




























ZAHROTUL MUFIDAH (100401010096)




PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG

KATA PENGANTAR
            Pertama kali kami ucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat serta hidayah Nyalah kami mendapatkan kemampuan untuk menyelaesaikan makalah ini dengan baik.
            Ucapan terimakasih kami ucapkan kepada dosen yang telah membantu kami dalam menyelesaikn makalah ini baik secara moril maupun secara materil sehingga makalah ini bisa terselesaikan tepat pada waktunya.
            Kami sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami sebagai penyusun meminta maaf sekaligus sangat mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca sebagai salah satu upaya dalam perbaikan dan penyempurnaan dari makalh ini, demikian pengantar dari kami sebagi penyusun. Jika ada kesalahan kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.







                                                                                               










Malang,  16 Oktober 2011
                                                                                               

                                                                                                                  

  Penyusun



iBAB I
PENDAHULUAN
1.Latar Belakang
Keterampilan sosial merupakan ilmu yang mempelajari karakteristik dan keterampilan diri dalam kehidupannya setiap fase-fase perkembangan. Hubungan pertemanan yang seimbang dapat diperoleh jika anak memiliki rasa percaya diri dan bisa menghadapi berbagai masalah serta mencari solusinya. Keterampilan sosial juga membuatnya mudah diterima oleh anak lain karena mampu berperilaku sesuai harapan lingkungannya secara tepat.
Begitu pula, anak-anak yang diberi banyak kesempatan untuk bermain dan bergaul cenderung akan memiliki keterampilan sosial yang tinggi ketimbang anak yang sehari-harinya di rumah saja. Uniknya, semakin sering anak bergaul dan mempunyai pengalaman langsung dengan banyak situasi sosial, maka di usia sekolah IQ-nya akan bertambah 10-15 poin. Artinya, keterampilan sosial juga membantu perkembangan kognitif anak.untuk makalah ini. Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mandiri yang diberikan oleh dosen mata kuliah Bimbingan konseling sosial serta bertujuan untuk memenuhi atau menjawab rasa penasaran yang begitu kuat untuk mengetahui lebih dalam tentang keterampilan sosial kerjasama
2.Batasan Masalah
Ketrempiln sosial kerjasamaa dalah ilmu yang luas yang saling berkesinambungan antara setiap fase-fase perkembangan agar masalah penelitian lebih terfokus kepada tujuan penelitian dan tidak terlalu luas, maka dengan ini penulis membatasi masalah penelitian hanya pada ruang lingkup keterampila sosial kerjasama saja.
3.Identifikasi Masalah
Dalam hal ini penulis mengidentifikasi masalah penelitian sebagai berikut:
1. Pengertian keterampilan sosial kerjasama
2. Pengembangan keterampilan sosial kerjasama
3. Program kerja Bimbingan Konseling
4.Metode Penelitian
Pada makalah ini penulis menggunakan metode kualitattif untuk menggambarkan masalah penelitian. Adapun azas teknik pengumpulan data yang
dilakukan penulis adalah penelitian kepustakaan atau library research yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data dan keterangan melalui buku-buku dan bahan lainnya yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti

.












 
                                                                                                                                                                                                               
                                                                                                                                                  BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian menurut para ahli
Banyak pengertian keterampilan sosial (Social Skill) yang dikemukakan para ahli.
a)      Merrel (2008) memberikan pengertian keterampilan sosial (Social Skill) sebagai  perilaku spesifik, inisiatif, mengarahkan pada hasil sosial yang diharapkan sebagai bentuk perilaku seseorang.
b)      Combs & Slaby (Gimpel dan Merrell, 1998) memberikan pengertian  keterampilan sosial (Social Skill) adalah kemampuan berinteraksi dengan orang lain dalam konteks sosial dengan cara-cara yang khusus yang dapat diterima secara social maupun nilai-nilai dan disaat yang sama berguna bagi dirinya dan orang lain.
c)      Hargie et.al (1998) memberikan pengertian keterampilan sosial (Social Skill) sebagai  kemampuan individu untuk berkomunikasi efektif dengan orang lain baik secara verbal maupun nonverbal sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada pada saat itu, di mana keterampilan ini merupakan perilaku yang dipelajari. Keterampilan sosial (Social Skill) akan mampu mengungkapkan perasaan baik positif maupun negatif dalam hubungan interpersonal, tanpa harus melukai orang lain.
d)     Libet dan Lewinsohn (Cartledge dan Milburn, 1995) memberikan pengertian  keterampilan sosial (Social Skill) sebagai kemampuan yang kompleks untuk menunjukkan perilaku yang baik dinilai secara positif atau negative oleh lingkungan, dan jika perilaku itu tidak baik akan diberikan punishment oleh lingkungan.
e)      Kelly (Gimpel dan  Merrel, 1998) memberikan  keterampilan sosial (Social Skill) sebagai perilaku-perilaku yang dipelajari, yang digunakan oleh individu pada situasi-situasi interpersonal dalam lingkungan.
f)       Matson (Gimpel dan Merrel, 1998) mengatakan bahwa keterampilan sosial (Social Skill), baik secara langsung maupun tidak membantu seseorang a untuk dapat menyesuaikan diri dengan standar harapan masyarakat dalam norma-norma yang berlaku di sekelilingnya  Keterampilan-keterampilan sosial tersebut meliputi kemampuan berkomunikasi, menjalin hubungan dengan orang lain, menghargai diri sendiri dan orang lain, mendengarkan pendapat atau keluhan dari orang lain, memberi atau menerima feedback, memberi atau menerima kritik, bertindak sesuai norma dan aturan yang berlaku, dan lain sebagainya
B.     Mengembangkan kreatifitas sosial kerjasama 
Ketrampilan sosial dan kemampuan kerjasama menjadi semakin penting dan krusial manakala anak sudah menginjak masa remaja. Hal ini disebabkan karena pada masa remaja individu sudah memasuki dunia pergaulan yang lebih luas dimana pengaruh teman-teman dan lingkungan sosial akan sangat menentukan. Kegagalan remaja dalam menguasai ketrampilan-ketrampilan sosial akan menyebabkan dia sulit menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya sehingga dapat menyebabkan rasa rendah diri, dikucilkan dari pergaulan, cenderung berperilaku yang kurang normatif (misalnya asosial ataupun anti sosial), dan bahkan  dalam perkembangan yang lebih ekstrim bisa menyebabkan terjadinya gangguan jiwa, kenakalan remaja, tindakan kriminal, tindakan kekerasan, dsb.
Berdasarkan kondisi tersebut diatas maka amatlah penting bagi remaja untuk dapat mengembangkan  ketrampilan-ketrampilan sosial dan kemampuan untuk menyesuaikan diri. Permasalahannya adalah bagaimana cara melakukan hal tersebut.
Pada masa remaja peran kelompok dan teman-teman amatlah besar. Seringkali remaja bahkan lebih mementingkan urusan kelompok dibandingkan urusan dengan keluarganya. Hal tersebut merupakan suatu yang normal sejauh kegiatan yang dilakukan remaja dan kelompoknya bertujuan positif dan tidak merugikan orang lain. Dalam hal ini orangtua perlu memberikan dukungan sekaligus pengawasan agar remaja dapat memiliki pergaulan yang luas dan bermanfaat bagi perkembangan psikososialnya. 
Untuk membantu tumbuhnya kemampuan penyesuaian diri, maka sejak awal anak diajarkan untuk lebih memahami dirinya sendiri (kelebihan dan kekurangannya) agar ia mampu mengendalikan dirinya sehingga dapat bereaksi secara wajar dan normatif.  Agar anak dan remaja mudah menyesuaikanan diri dengan kelompok, maka tugas orang tua/pendidik adalah membekali diri anak dengan membiasakannya untuk menerima dirinya, menerima orang lain, tahu dan mau mengakui kesalahannya, dsb. Dengan cara ini, remaja tidak akan terkejut menerima kritik atau umpan balik dari orang lain/kelompok, mudah membaur dalam kelompok dan memiliki solidaritas yang tinggi sehingga mudah diterima oleh orang lain/kelompok.
Selain itu anak harus diajarkan sejak dini untuk dapat memilih prioritas tugas-tugas yang harus segera diatasi, bukan menunda atau mengalihkan perhatian pada tugas yang lain. Karena itu sejak awal sebaiknya orang tua atau pendidik telah memberikan bekal agar anak dapat memilih mana yang penting dan mana yang kurang penting melalui pendidikan disiplin, tata tertib dan etika.  
Kami yakin masih banyak cara-cara lain yang bisa dipergunakan untuk meningkatkan ketrampilan sosial dan kemampuan bekerjasamaremaja. Anda pun bebas memilih cara-cara yang tepat sesuai dengan kebutuhan remaja anda. Satu hal yang harus selalu kita ingat adalah bahwa dengan membantu remaja dalam mengembangkan ketrampilan sosial berarti kita telah membantu mereka dalam menemukan dirinya sendiri sehingga mampu berperilaku sesuai norma yang berlaku

C.Program kerja BK di keterampilan keja sosial
1.    Pemberian Layanan Konsultasi/Kolaborasi
Pemberian layanan menyangkut kegiatan guru pembimbing (konselor) yang meliputi
a.     konsultasi dengan guru-guru,                                                                              menyelenggarakan program kerjasama dengan orang tua atau masyarakat,                
b.    berpartisipasi dalam merencanakan kegiatan-kegiatan sekolah,                                        
c.     bekerjasama dengan personel sekolah lainnya dalam rangka mencintai sekolahan dan  lingkungan sekolah yang kondusif bagi perkembangan siswa,                                                                                                                          
d.    melakukan penelitian tentang masalah-masalah yang berkaitan erat dengan bimbingan dan konseling.
2.    Kerja sama Guru Mata Pelajaran, Wali Kelas dan Guru Pembimbing
Dalam kegiatan belajar mengajar sangat diperlukan adanya kerja sama antara guru dan guru pembimbing demi tercapainya tujuan yang diharapkan. Pelaksanaan tugas pokok guru dalam proses pembelajaran tuidak dapat dipisahkan dari kegiatan bimbingan,sebaliknya, layanan bimbingan di sekolah memerlukan dukungan atau bantuan guru. Dukungan atau bantuan tersebut trutama dari guru mata pelajaran dan wali kelas. Ada beberapa pertimbangan mengapa guru juga harus melaksanakan kegiatan bimbingan dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini, Rahman Natawidjaya dan Moh. Surya (1985) mengutip pendapat Millen yang mengatakan :
a.       Proses belajar menjadi sangat efektif, jika bahan yang dipelajari dikaitkan langsung dengan tujuan pribadi siswa. Guru dituntut memahami harapan-harapan dan kesulitan-kesulitan siswa, selanjutnya siswa dapat belajar dengan baik
b.      Guru yang memahami siswa dan masalah-masalah yang dihadapinya, lebih peka terhadap hal-hal yang dapat memperlancar dan menggangu kelancaran kegiatan kelas. Guru berkesempatan luas untuk mengadakan pengamatan terhadap siswa yang diperkirakan memiliki masalah. Dengan demikian, masalah itu dapat diantisipasi sedini mungkin sehingga siswa dapat belajar dengan baik tanpa dibebani suatu masalah
c.       Guru dapat memperhatikan perkembangan masalah atau kesulitan secara lebih nyata. Guru memiliki kesempatan terjadwal untuk bertatap muka dengan para siswa, maka ia akan memperoleh informasi yang lebih banyak tentang keadaan siswa maupun kelebihan dan kekurangannya.
Layanan bimbingan di sekolah akan lebih efektif jika guru dapat bekerja sama dengan pembimbing sekolah dalam proses pembelajaran. Adanya keterbatasan-keterbatsan dari kedua pihak (guru pembimbing) menuntut adanya kerja sama itu.
Di dalam menangani kasus-kasus tertentu, guru pembimbing perlu menghadirkan guru atau pihak-pihak terkait guna membicarakan pemecahan masalah yang dihadapi siswa. Kegiatan semacam ini disebut konferensi kasus (case conference). Kegiatan-kegiatan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan di sekolah, dikoordinasikan oleh guru pembimbing. Pelaksanaan kegiatan bimbingan oleh para guru tidak lepas begitu saja,tetapi dipantau oleh guru pembimbing.
Kerja sama guru pembimbing dengan wali kelas sebagai pengelola kelas tentu angat erat dan besar sekali. Terutama membantu memberikan kesempatan dan kemudahan bagi siswa, khususnya di kelas yang menjadi tanggung jawabnya, untuk mengikuti/menjalani layanan dan atau kegiatan bimbingan dan konseling. Dengan kata lain, wali kelas membantu guru pembimbing melaksanakan tugas-tugasnya dalam pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah.
3.    Kerja sama antara pihak sekolah dan orang tua siswa
Dalam upaya meningkatkan mutu program layanan bimbingan dan konseling, pihak sekolah perlu melakukan kerjasama dengan para orang tua siswa. Kerjasama ini penting agar proses bimbingan terhadap siswa tidak hanya berlangsung di sekolah, tetapi juga oleh orang tua di rumah. Melalui kerjasama ini memungkinkan terjadinya saling memberikan informasi, pengertian, dan tukar pikiran antar pihak sekolah dan orang tua siswa dalam upaya mengembangkan potensi siswa atau memecahkan masalah yang mungkin dihadapi siswa.
Untuk melakukan kerjasama dengan orang tua ini, dapat dilakukan beberapa upaya, seperti :
1.    Kepala sekolah atau komite sekolah mengundang para orang tua untuk datang ke sekolah (minimal sekali dalam satu semester), yang pelaksanaannnya dapat bersamaan dengan pembagian rapor.
2.    Sekolah memberikan informasi kepada orang tua (boleh melalui surat) tentang kemajuan belajar dan atau masalah siswa.
3.    Orang tua diminta untuk melaporkan keadaan anaknya di rumah kepada pihak sekolah,











BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Keterampilan sosial kerjasama erat halnya dengan Layanan bimbingan dan konseling merupakan layanan profesional yang seyogyanya dilakukan oleh guru pembimbing (konselor) berlatar pendidikan bimbingan dan konseling. Pelaksanaan layanan secara optimal dalam mengembangkan keterampilan sosial kerjasama memerlukan dukungan sistem layanan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan oleh guru bidangs tudi, wali kelas, pimpinan sekolah dan pendidik lainnya sesuai dengan kapasitas dan perannya.
 Guru pembimbing (konselor) sebagai seorang profesional dituntut me-nunjukkan kinerja sesuai dengan Standar Kompetensi Konselor Indonesia, merupakan anggota dari ABKIN (Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia) dan terikat dengan kode etik konselor.












DAFTAR PUSTAKA
Darajat Zakiah, 1995, Remaja Harapan dan Tantangan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.
B. Hur lock Elizabeth, 1999, Psikologis Perkembangan, Jakarta: Erlangga
Syamsu Yusuf, 2004, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

MASALAH-MASALAH REMAJA DAN BIMBINGAN


MAKALAH
MASALAH-MASALAH REMAJA DAN BIMBINGAN


Dosen Pembimbing :
Ch.Erghiezha Ninuk Indrati, MPsi















ZAHROTUL MUFIDAH (100401010096)


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG


KATA PENGANTAR
            Pertama kali kami ucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat serta hidayah Nyalah kami mendapatkan kemampuan untuk menyelaesaikan makalah ini dengan baik.
            Ucapan terimakasih kami ucapkan kepada dosen yang telah membantu kaimi dalam menyelesaikn makalah ini baik secara moril maupun secara materil sehingga makalah ini bisa terselesaikan tepat pada waktunya.
            Kami sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami sebagai penyusun meminta maaf sekaligus sangat mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca sebagai slah satu upaya dalam perbaikan dan penyempurnaan dari makalh ini, demikian pengantar dari kami sebagi penyusun. Jika ada kesalahan kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.







                                                                                                            Malang,  13 Oktober 2011
                                                                                               

                                                                                                                     Penyusun


BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Masa remaja merupakan masa dimana seorang individu mengalami peralihan dari satu tahap ke tahap berikutnya dan mengalami perubahan baik emosi, tubuh, minat, pola perilaku, dan juga penuh dengan masalah-masalah (Hurlock, 1998). Oleh karenanya, remaja sangat rentan sekali mengalami masalah psikososial, yakni masalah psikis atau kejiwaan yang timbul sebagai akibat
terjadinya perubahan social.
Memang banyak perubahan pada diri seseorang sebagai tanda keremajaan,
namun seringkali perubahan itu hanya merupakan suatu tanda-tanda fisik dan bukan sebagai pengesahan akan keremajaan seseorang. Namun satu hal yang pasti, konflik yang dihadapi oleh remaja semakin kompleks seiring dengan perubahan pada berbagai dimensi kehidupan dalam diri mereka. Untuk dapat memahami remaja, maka perlu dilihat berdasarkan perubahan pada dimensi-dimensi tersebut.
Rumusan Masalah
Dari latar belakang permasalahan di atas, dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut :
1.      Apa pengertian hamil sebelum menikah?
2.      Apa penyebab remaja hamil di luar nikah?
3.      Apa dampak kehamilannya bagi remaja?
4.      Bagaimana cara menghindari kehamilan di luar nikah? 





BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian kehamilan sebelum menikah
            Masa remaja adalah periode dimana seseorang mulai bertanya-tanya mengenai berbagai fenomena yang terjadi dilingkungan sekitarnya sebagai dasar bagi pembentukan nilai dirimereka. Elliot Turiel (1978) menyatakan bahwa para remaja mulai membuat penilaian tersendiri dalam menghadapi masalah-masalah popular yang berkenaan dengan lingkungan mereka, misalnya: politik, kemanusiaan, perang, keadaansosial, dsb. Remaja tidak lagi menerima hasil pemikiran yang kaku, sederhana, dan absolute yang diberikan pada mereka selama ini tanpa bantahan. Remaja mulai mempertanyakan keabsahan pemikiran yang ada dan mempertimbangkan lebih banyak alternatiflainnya. Secara kritis, remaja akan lebih banyak melakukan pengamatan keluar dan membandingkannya dengan hal-hal yang selama ini diajarkan dan ditanamkan kepadanya. Sebagian besar para remaja mulai melihat adanya “kenyataan” lain diluar dari yang selama ini diketahui dan dipercayainya.
            Proses kehamilan yang awalnya menjadi hal yang bahagia bagi pasangan  yang  terikat oleh jalinan perkawinan namun sebaliknya proses kehamilan itu akan menjadi malapetaka bagi pasangan yang belum terikat oleh jalinan perkawinan yang sah atau bisa di sebut hubungan seksual pranikah.  Istilah “hubungan seksual pranikah” sudah merupakan hal yang asing lagi, baik di kalangan masyarakat ilmuan maupun di kalangan masyarakat awam. Bila diperhatikan istilah ini satu persatu, yang dimaksud dengan hubungan seksual pranikahan adalah hubungan seksual yang dilakukan oleh sepasang insan sebelum mereka diikat oleh tali perkawinan. Kartono (1996) yaitu kehamilan pranikah pada umumnya tidak direncanakan dan menimbulkan perasaan bersalah, berdosa dan malu pada remaja yang mengalaminya, ditambah lagi dengan adanya sangsi sosial dari masyarakat terhadap kehamilan dan kelahiran anak tampa ikatan pernikahan.
Penyebab Remaja Hamil di luar Nikah
Masalah-masalah yang yang sering dihadapi remaja antara lain sebagai berikut:
1.      Kurangnya kasih sayang orang tua
Masa remaja merupakan masa yang sangat membutuhkan ekstra kasih sayang dan perhatian dari orang tua bahkan orang lain. Sehingga ketika Orang tua kurang perhatian karena berbagai macam alasan salah satunnya adalah disibukkan dengan pekerjaan. Ini yang menyebabkan seorang anak mencari kasih sayang di luar rumah terhadap lawan jenis mereka dan menjalin hubungan. Akibat kurangnya kasih sayang orang tua mereka akan meminta kasih sayang yang besar dari pasangannya itu dan akan memberikan apapun yang pasangannya minta.
2.      Kurangnya pengawasan dari orang tua terhadap anak
Ketidakpedulian orang tua terhadap setiap aktivitas anaknya karena kesibukan dengan urusan pekerjaannya masing-masing ini mengakibatkan anaknya bebas melakukan apapun yang dia inginkan karena tidak ada peraturan, bimbingan bahkan perhatian yang diberikan orang tua kepada anaknya. Akan tetapi bukan hanya itu, pengawasan yang terlalu berlebihan juga tidak baik buat perkembangan anak karena akan merasa terkekang sehingga ccenderung untuk memberontak dan mengabaikan peraturan-peraturan yang di berikan orang tuanya.
3.      Pergaulan dengan teman-teman yang tidak sebaya
Kelompok teman sebaya menyediakan suatu lingkungan, yaitu dunia tempat remaja dapat melakukan sosialisasi dengan nilai yang berlaku. Bukan lagi nilai yang ditetapkan oleh orang dewasa melainkahn oleh teman seusiannya. Dan tempat dalam rangka remaja menemukan jati dirinnya.
Teman tidak sebaya merupakan teman yang tidak seumuran baik lebih muda maupun lebih tua dari remaja itu. Jika anak bergaul dengan teman yang tidak sebaya secara tidak langsung pola pikirnya mengikuti mengikuti mereka. Dari pola pikir merambah ke pola tingkah laku yang cenderung berlaku kasar. Misalnya saja ada remaja yang bergaul dengan orang yang lebih muda, mesti ia akan berpikir sebagai yang paling benar, pintar dan berkuasa. Ini yang menjadikan temannya patuh dengan apa yang dia suruh karena ada perasaan takut atau tidak enak.
Orang-orang banyak yang mengatakan bergaul dengan orang yang lebih dewasa akan dapat menambah pengalaman hidup. Pernyataan itu memang tidak salah kalau oraang yang diajak berteman itu orang yang baik-baik dalam artian punya pikiran, perilaku, dan hati yang baik. Akan tetapi remaja yang bergaul dengan orang yang lebih tua ini malah yang lebih berbahaya apabila orang tersebut tidak benar atau urakan, pikiran orang dewasa yang mempunyai gairah seks lebih besar bisa saja melampiaskan pada remaja yang masih lugu tanpa bisa menolak. Walaupun  bisa menolak pun tetapi suatu saat pasti akan luluh juga.
4.      Peran dari perkembangan IPTEK yang berdampak negative
Zaman sekarang IPTEK sudah maju, dengan majunnya teknologi dibarengi dengan pemanfaatan orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Salah satunnya adalah penggunaan jejaring sosial facebook. Dari jejaring sosial tersebut yang seharusnya dibuat ajang interaksi atau menambah teman, tetapi disalahgunakan untuk kasus penipuan atau penculikan remaja. Awalnya yaitu dengan berkenalan kemudian mengajak ketemuan dan bertemunnya itu tak jarang berakhir dengan pemerkosaan bahkan pembunuhan.
Bukan hanya facebook, internet, televisi, VCD, majalah, dan lain sebagainya yang berbau IPTEK juga disalah gunakaan sebagai media yang tidak layak dipertontonkan, misalnya saja pornoografi dan pornoaksi yang secara gamblang dipertontonkan lewat media. Ini yang menyebabkan remaja penasaran dan ingin mempraktekkannya, tanpa berpikir panjang terlebih dahulu.
5.      Tidak adanya media penyalur bakat dan hobinnya
Bakat-bakat yang dimiliki seorang remaja akan tersimpan dan tidak dapat disalurkan karena tidak adanya media penyalur bakat dan hobinya. Ini yang menyebabkan mereka mencari kegiatan-kegiatan yang kurang jelas, misalnya nongkrong-nongkrong, pacaran, dan lain sebagainya.
6.      Dasar-dasar agama yang kurang
Penanaman agama yang kurang dari kecil ini menyebabkan iman seorang remaja mudah sekali tergoyahkan, karena yang dari kecil sudah benar-benar dididik pelajaran agama pun bisa pula goyah. Mereka meyepelekan aturan-aturan agama karena pengaruh budaya asing yang telah mempengaruhi pola pikir mereka. Misalnya saja budaya POP dari barat ini lebih menarik mereka tiru daaripada budaya timur yang santun. Kurangnya penanaman nilai-nilai agama berdampak pada pergaulan bebas dan berakibat remaja dengan gampang melakukan hubungan suami istri di luar nikah sehingga terjadi kehamilan, pada kondisi ketidaksiapan berumah tangga dan untuk bertanggung jawab. 
7.      Tidak ada bimbingan kepribadian di lingkungan sekolah atau kampus
Sekolah atau kampus hanya berfungsi sebagai pelayanan pendidikan formal saja, tanpa memberikan media konsultasi untuk siswa atau mahasiswanya yang padahal itu sangat diperlukan, karena masa remaja itu merupakan masa yang penuh dengan masalah selain itu remaja juga perlu bimbingan untuk menemukan jati dirinya.
8.      Kebebasan yang berlebihan
Remaja mengang sangat membutuhkan apa yang namanya kebebasan tetapi apabila terlalu bebas itu juga tidak baik. Merekan akaan semena-mena tanpa memikirkan apa akibatnya karena remaja punya sifat egois yang sangat besar.
9.      Masalah yang dipendam
Remaja biasanya malu untuk menceritakan masalahnya pada orang tuanya karena dengaan alasan malu dan sebagainya. Yang menjadi masalah kalau remaja itu juga tidak mau bercerita dengan teman-temannya. Masalahnya akan selalu tertumpuk dalam hatinya tanpa ada  penyelesaian dan ini yang menyebabkan remaja depresi dan stress.
10.  Asosiasi dengan pasangan yang menyimpang
Asosiasi di sini maksudnya hubungan, sehingga maksud point ini adalah hubungan yang menyimpang oleh pasangan yang belum resmi menjalin ikatan pernikahan. Ini berawal dari yang namanya pacaran biasanya, kemudian dalam proses ini banyak sekali terjadi yang namanya penyimpangan dan menurut islam bisa disebut zina walaupun bukan zina yang sebenarnya. Karena dengan mata, ucapan, dan hati pun bisa dikatakan zina.
11.  Perilaku anti social
Pergaulan remaja sekarang ini sangat memperihatinkan tidak sesuai dengan peraturan-peraturan yang ada di maasyarakat. Dan yang anehnya melangggar peraturan itu dijadiakan hal yang biasa saja tanpa rasa bersalah apalagi jera. Bahkan melah bangga dengan perilaku tersebut.
Dari masalah-masalah yang sering dialami para remaja ini sangat memungkinkan untuk mengarah kepada pergaulan seks bebas yang akhirnya menyebabkan kehamilan di luar nikah.
12.  Pengetahuan yang minim ditambah rasa ingin tahu yang berlebihan
Pengetahuan seksual yang setengah-setengah mendorong gairah seksual sehingga tidak bisa dikendalikan. Hal ini akan meningkatkan resiko dampak negatif seksual. Dalam keadaan orang tua yang tidak terbuka mengenai masalah seksual, remaja akan mencari informasi tersebut dari sumber yang lain, teman-teman sebaya, buku, majalah, internet, video atau blue film. Mereka sendiri belum dapat memilih mana yang baik dan perlu dilihat atau mana yang harus dihindari.
Zastrow ( 1987 ) Mengungkapkan beberapa penyebab kehamilan yang dialami oleh  para remaja :
a.       Penyebab utama terjadinya kehamilan adalah misinformasi atau kurangnya informasi yang relevan.
b.      Mengabaikan bahwa tingkah laku seksual akan menyebabkan kehamilan. Banyak remaja yang enggan menggunakan alat kontrasepsi dengan alasan bahwa mereka tidak mungkin hamil atau kemungkinan hamil sangat kecil (Papalia & Old, 1995). Selain itu banyak yang berfikir bahwa menggunakan kontrasepsi adalah tindakan yang tidak bermoral, seolah-olah mereka merencanakan akan melakukan hubungan seksual. Alasan lain tidak digunakanya kontrasepsi adalah kekhawatiran bahwa kenikmatan dan spontanitas dalam hubungan seks akan berkurang atau timbul masalah yang berhubungan dengan kesehatan.
c.       Bagi beberapa gadis, mereka tidak memperdulikan apakah mereka akan hamil atau tidak. Bagi mereka kehamilan membuktikan feminitas, mkengutkan status kedewasaan dan merupakan alat untuk mendapat perhatiaan orang tua dan teman. Bahkan ada yang menggunakan kehamilan sebagai cara untuk mengatasi masalah, untuk menghukum, atau justru merupakan rewad bagi orang lain.

Dampak Kehamilan bagi remaja

Menurut Bolton (1980) ada berbagai dampak yang dialami akibat kehamilan diantaranya adalah :
a.       Terhambatnya tugas perkembangan
Banyak tugas perkembangan yang tidak dapat diselesaikan oleh remaja akibat kehamilan. Bahkan ada tugas-tugas yang akan dilewati begitu saja akibat tuntutan untuk menjalankan peran barunya sebagai orang dewasa, padahal dalam perkembanganya yang normal remaja harus menyelesaikan tugasnya terlebih dahulu, bisa memasuki tahap perkembangan selanjutnya.
b.      Disfungsi keluarga
Sebagai anggota keluarga, remaja yang hamil seringkali dianggap sebagai pembawa krisis atau permasalahan dalam keluarga. Permasalahan ini tidak bisa dielakan dan menuntut adanya penyesuaian dari seluruh anggota keluarga, dan sangat potensial untuk menimbulkan konflik dan stress.
c.       Resiko kesehatan
Dalam menjalani masa kehamilan, remaja mempunyai beberapa tugas berkaitan dengan perawatan dirinya. Hal ini seringkali melelahkan dan menjadi beban sehingga remaja tidak mengindahkan beberapa hal yang penting berkaitan dengan perawatan kehamilanya. Hal ini cukup beresiko bagi kelangsungan hidup remaja tersebut dan bayi dikandungnya.
d.      Konflik emosional
Konflik yang dialami akan meningkatkan pada saat terjadinya interaksi antara tuntutan dari lingkungan sosial remaja dengan kewajibanya untuk mengasuh anak. Sebagai remaja kebutuhan bersosialisasi masih tinggi, karena itu pekerjaan merawat anak seringkali dirasakan membebani dan mengganggu dunia remajanya.
e.       Defisiensi dalam bidang pendidikan dan pekerjaan
Santrock (1996) menyatakan bahwa remaja yang kehamilan umumnya terhambat dalam hal pendidikan. Walaupun mereka akhirnya meneruskan pendidikan tetapi mereka tetap tidak bisa menyamai remaja pada umumnya.
Remaja banyak yang telah melakukan hubungan seks pranikah sehingga mengakibatkan kehamilan yang tidak diinginkan. Situasi ini tentu saja sangat menyulitkan orang tua dan remaja yang bersangkutan.
Mengalami kehamilan pada masa remaja, bagaimana pun, pasti menimbulkan konsekuensi yang sulit tidak saja bagi remaja yang bersangkutan, tetapi juga bagi seluruh anggota keluarga yang lain. Beberapa remaja yang hamil di luar nikah terpaksa diungsikan jauh dari keluarga untuk menutupi rasa malu keluarga. Meskipun tindakan tersebut tidak menyelesaikan masalah, namun cara ini dipandang lebih bijaksana dan memadai dibandingkan membiarkannya menjadi cemoohan tetangga dan lingkungan.
Kehamilan di luar nikah membuktikan bahwa seorang remaja tidak dapat mengambil keputusan yang baik dalam pergaulannya. Salah satu dampak negatif dari remaja yang hamil di luar nikah adalah putus sekolah. Umumnya, remaja tersebut tidak memperoleh penerimaan sosial dari lembaga pendidikannya, sehingga harus dikeluarkan dari sekolah. Selain itu, masyarakat akan mencemooh, mengisolasi atau mengusir terhadap remaja yang hamil di luar nikah. Resiko psikologis dan sosial antara lain meliputi pengucilan, stigma, diskriminasi sosial, trauma, kehilangan berbagai hak, depresi, dan sebagainya (Hidayana, 2004).
Banyak sekali remaja yang hamil di luar nikah mengalami depresi. Depresi pada remaja putri yang hamil di luar nikah dapat terjadi karena rasa malu, tidak diterima dalam lingkungan masyarakat sekitar, dikucilkan dan akhirnya merasa putus asa serta menganggap bahwa dirinya tidak pantas untuk hidup. Menurut Lumongga (2009), depresi adalah gangguan perasaan (afek) yang ditandai dengan afek disforik (kehilangan kegembiraan atau gairah) disertai dengan gejala-gejala lain, seperti gangguan tidur dan menurunnya selera makan.
Depresi merupakan suatu bentuk gangguan afektif yang gejala pokoknya adalah timbulnya perasaan sedih yang berlebihan. Depresi juga dapat terjadi pada siapa saja. Depresi yang banyak terjadi pada usia remaja, di mana pada usia ini merupakan periode “badai dan stres” yang ditandai dengan kemurungan, kekacauan di dalam diri dan pemberontakan. Percobaan bunuh diri pada usia remaja saat ini, merupakan salah satu bukti bahwa mereka tidak dapat menahan depresi atau kecemasan yang berlarut-larut.
Di lain pihak, sebagian remaja yang mengalami depresi menjadi tertekan karena suatu keadaan yang berbeda dari kesedihan dan sering kali menyertai masalah-masalah keperilakuan. Para remaja ini benar-benar tidak bahagia dengan kehidupan mereka dan cenderung terlibat dalam masalah. Untuk itu remaja hanya mengurung diri di kamar, memandang hidupnya, seakan hilang harapan, tidak ada yang bisa memahami dirinya.
Remaja tidak mau berbicara dengan orang-orang, tidak berani berjumpa dengan orangorang, berpikir yang negatif tentang diri sendiri dan tentang orang lain, sehingga hidup terasa sangat berat dan melihat masalah lebih besar dari dirinya. Remaja menjadi pesimis kehilangan rasa percaya diri, semangat hidup, kreativitas, dan antusiasme serta optimisme.
Dampak kesehatannnya sendiri adalah penyakit menular seperti HIV, AIDS, Penyakit sipilis (penyakit kelamin). Dikarenakan karena sering berganti-ganti pasangan dalam melakukan hubungan seks.
Rasa berdosa terhadap Tuhan  dan menggap kalau dirinya sudah terhina tidak pantas menghadap kepada Tuhan yang Maha Esa, ini juga akan selalu bergejolak dalam diri remaja itu. Jadi di sini dari satu masalah semua mendapatkan dampaknya baik itu pelaku, korban, keluarga, masyarakat, negara, dan agama.
Solusi Masalah Hamil di luar Nikah
Menghadapi masalah ini ini tidak boleh hanya dengan cara saling menyalahkan, diperlukan sikap yang bijaksana dari orang tua untuk menyikapi, berikut ini ssikap yang bisa diambil orang tua jika memang anaknya mengalami hal seperti itu adalah:
1)      Jangan emosi berlebihan
2)      Berikan motivasi dan dukungan
3)      Jangan pernah menyalahkannya secara berlebihan(jangan timpakkan kesalahannya hanya pada dia)
4)      Bimbinglah untuk mohon pengampunan
5)      Jangan pernah mengucilkannya
Banyak hal yang menyebabkan dan mendorong hal itu terjadi, hanya saja hal awal yang perlu diperhatikan untuuk dapat mencegah hal tersebut adalah peran orang tua dalam meemperhatikan tumbuh kembang anak dan memberikan pendidikan seksual terhadap anak karena tujuanya adalah untuk membentuk suaatu sikap emosional yang sehat terhadap masalah seksual daan membimbing anak dan remaja ke arah hidup dewasa yang sehat dan bertanggung jawab terhadap kehidupan seksualnya.
Adapun solusi agar tidak terjadi hamil di luar nikah antara lain :
1)      Perlunnya kasih sayang dan perhatian dari orang tua dalam hal apapun
2)      Adannya pengawasan dari orang tua yang tidak mengekang
3)      Membiarkan anak bergaul dengan teman sebaya yang hanya beda umur 2 atau 3 tahun, baik lebih tua darinnya
4)      Pengawasan yang perlu dan intensif terhadap media komunikasi seperti televisi, internet, radio, dan handphone
5)      Perlunnya bimbingan kepribadian sekolah, karena di siswa lebih banyak menghabiskan waktunnya di lingkungan sekolah.
6)      Perlunnya pembelajaran agama, yang dilakukan sejak dini
7)      Diajarkan pendidikan sex berdasarkan nilai-nilai agama
8)      Sebagai orang tua harus jadi tempat “curhat” yang nyaman untuk si anak


KESIMPULAN
Remaja hamil di luar nikah disebabkan karena lingkungan yang kurang mendukung pertumbuhan remaja yang umunya masih labil, disamping itu orang tua jarang memantau aktifitas anaknya. Apalagi dengan semakin canggih tekhnologi, memungkinkan anak untuk bebas berinteraksi dengan dunia luar. Tanpa didasari agama dan iman yang kuat maka, dikhawatirkan pasangan remaja akan melakukan hubungan seks di luar nikah. Padahal usia mereka masih sangat dini, tetapi dengan faktor lingkungan yang tidak mendukung dan pengetahuan agama yang sangat kurang. Apabila sudah terjadi, maka dari pihak pasangan muda harus menaggung malu. Dan risikonnya adalah dikucilkan oleh masyarakat. Solusi agar tidak terjadi hamil di luar nikah adalah mengajarkan pendidikan seks berdasarkan nilai-nilai  agama terhadap anak kemudian, adannya pengawasan orangtua secara berkala.















           PENUTUP
Demikianlah makalah yang dapat kami susun, kami sadar makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah kami selanjutnya. Semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat bagi kita.