Friday 21 June 2013

PERKEMBANGAN MASA DEWASA



MAKALAH
PERKEMBANGAN MASA DEWASA



  
 

























Oleh : Kelompok

Zahrotul Mufidah
( 100401010096 )
UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
2011


          Kata Pengantar
 
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.Alhamdulillah makalah ini tidak akan selesai tanpa adanya pihak – yang membantu,baik dari media,dan teman serta pembimbing yang setia mengajari kami.Dalam makalah ini kita di tuntut untuk mengetahui tentang masalah-masalah yang terjadi serta pengaruh dalam masa dewasa.mudah mudahan makalah yang berisi sedikit pengetahuan ini dapat membantu kita dalam kiprahnya bermasyarakat didalam masa dewasa .

Terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran penyusunan makalah ini,dari awal sehingga menjadi makalah yang insyaallah lebih enak di baca dan dipelajari ilmunya.terutama kepada Ibu pembimbing.

Pada dasarnya semua manusia tiada yang sempurna,kelemahan dan kesalahan memang menjadi sebagian sifat manusia.seperti pepatah mengatakan “ Tiada gading yang tak retak” Kami menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan.maka dari itu segala kritik dan saran akan kami tampung sebagai masukan dan perbaikan di masa mendatang.Terima kasih.












Penulis














Daftar isi

Halaman judul .........................................................................................................................
Kata Pengantar ........................................................................................................................
Daftar isi ...................................................................................................................................

BAB I Pendahuluan
1.A. Latar belakang .......................................................................................................
1.B. Rumusan masalah ..................................................................................................
1.C. Tujuan .....................................................................................................................

BAB II Pembahasan
II.1. Karakteristik perkembangan masa dewasa.
         1.1. Perkembangan fisik. .......................................................................................
         1.2. Perkembangan intelektual. ............................................................................
        1.2. Perkembangan moral. .....................................................................................

II.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan masa dewasa.
         2.1. Kekuatan fisik. ...............................................................................................
         2.1. Kekuatan motorik. .........................................................................................
         2.3. Kekuatan mental. ...........................................................................................

II.3. Perbedaan individual masa dewasa.
         3.1. Minat pribadi. ................................................................................................
         3.2. Minat rekreasi. ...............................................................................................
         3.3. Minat sosial. ....................................................................................................

II.4. Kebutuhan-kebutuhan masa dewasa.
         4.1. Kebutuhan biologis. ......................................................................................
         4.1. Kebutuhan sosial. ..........................................................................................

BAB III. Penutup
         III.1. Kesimpulan. ...........................................................................................................
         III.2. Saran. .....................................................................................................................

Daftar Pustaka. ........................................................................................................................
















BAB I
PENDAHULUAN
I.A. Latar Belakang

Pada dasarnya masa masa dewasa awal adalah masa peralihan dari masa remaja. Masa remaja yang ditandai dengan pencarian identitas diri, pada masa dewasa awal, identitas diri ini didapat sedikit-demi sedikit sesuai dengan umur kronologis dan mental ege-nya.
Dimasa inilah berbagai masalah juga muncul dengan bertambahnya umur pada masa dewasa awal.Dewasa awal adalah masa peralihan dari ketergantungan kemasa mandiri, baik dari segi ekonomi, kebebasan menentukan diri sendiri, dan pandangan tentang masa depan sudah lebih realistis.beberapa orang di masyarakat tidak sedikit yang dapat mengalami dan menghadapi masalah-masalah besar disaat dewasa,karena factor ketdaksiapan mental,dan motorik untuk menghadapi masalah-maalah yang ada sehingga tidak sedikit orang-orang mengalami frustasi dan kemudian tidak bisa menjalankan tugas-tugas yang seharusnya di lakukan oleh orang dewasa.
Disisi lain banyak orang yang belum mengerti tentang perkembagan masa dewasa pada dasarnya.apa saja pengaruh-pengaruh didalamnya dan apa saja yang harus dilakukan orang apabila menghadapi masa dewasa.Nah agar hal semacam itu tidak terjadi pada generasi selanjutnya perlu adanya media yang dapat memberikan pandangan tentang ilmu-ilmu yang diperlukan oleh orang dewasa dalam kiprahnya dimasyarakat.karena masa dewasa adalah masa dimana awal kita menghadapi berbagai masalah yang belum pernah kita temuai sebelumnya.
I.B. Rumusan Masalah.

1. Apa karakteristik perkembangan masa dewasa?
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan masa dewasa?
3. Bagaimana perbedaan individual masa dewasa?
4. Apa saja kebutuhan-kebutuhan masa dewasa?

I.C. Tujuan.

Dengan mempelajari perkembangan masa dewasa, diharapkan dapat menambah pengetahuan kita tentang :

1. Apa karakteristik perkembangan masa dewasa?
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan masa dewasa?
3. Bagaimana perbedaan individual masa dewasa?
4. Apa saja kebutuhan-kebutuhan masa dewasa








BAB II
PEMBAHASAN

II.1.Karakteristik Perakembangan Masa Dewasa.
1.1.Perkembangan Fisik
Perkembangan fisik yang telah lengkap,pada masa dewasa muda tinggi badan naik sekitar 2-3 cm,kecuali dengan latihan yang luar biasa.berat badan juga terus bertambah secara tak beraturan sesuai dengan kebiasaan hidup.
Dari pertumbuhan fisik, menurut Santrock (1999) diketahui bahwa dewasa muda sedang mengalami peralihan dari masa remaja untuk memasuki masa tua. Pada masa ini, seorang individu tidak lagi disebut sebagai masa tanggung (akil balik), tetapi sudah tergolong sebagai seorang pribadi yang benar-benar dewasa (maturity). la tidak lagi diperlakukan sebagai seorang anak atau remaja, tetapi sebagaimana layaknya seperti orang dewasa lain-nya. Penampilan fisiknya benar-benar matang sehingga siap melakukan tugas-tugas seperti orang dewasa lainnya, misalnya bekerja, menikah, dan mempunyai anak. la dapat bertindak secara bertanggung jawab untuk dirinya ataupun orang lain (termasuk keluarganya). Segala tindakannya sudah dapat dikenakan aturan-aturan hukum yang berlaku, artinya bila terjadi pelanggaran, akibat dari tindakannya akan memperoleh sanksi hukum (misalnya denda, dikenakan hukum pidana atau perdata}. Masa ini ditandai pula dengan adanya perubahan fisik, misalnya tumbuh bulu-bulu halus, perubahan suara, menstruasi, dan kemampuan reproduksi.
Pada masa dewasa awal inilah seluruh organ tubuh manusia akan mencapai puncak pertumbuhan yang mana setelah itu akan mengalami penurunan secara perlahan dan terus-menerus. Penurunan tersebut akan terjadi secara drastis pada usia empatpuluhan,  tak terkecuali pada panca indera. Perubahan fungsional dan generatif pada mata berakibat mengecilnya bundaran kecil pada anak mata, mengurangnya ketajaman mata dan akhirnya cenderung menjadi glukoma, katarak dan tumor. Pada usia ini kebanyakan orang menderita presbiopi atau kesulitan melihat sesuatu dari jarak jauh, yaitu kehilangan berangsur-angsur daya akomodasi lensa mata sebagai akibat dari menurunnya elastisitas lensa mata. Antara umur 40-50 tahunan daya akomodasi lensa mata biasanya tidak  mampu untuk melihat dengan jarak dekat sehingga yang bersangkutan terpaksa harus mamakai kaca mata. Terkait dengan itu Allah SWT berfirman:
“Allah, dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, Kemudian dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, Kemudian dia menjadikan (kamu) sesudah Kuat itu lemah (kembali) dan beruban. dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan dialah yang Maha mengetahui lagi Maha Kuasa.” (QS. Ar-Ruum: 54).
Selain itu kekuatan dan energi pada masa dewasa ini akan matang. Misalnya, Selepas dari bangku pendidikan tinggi, seorang dewasa muda berusaha menyalurkan seluruh potensinya untuk mengembangkan diri melalui jalur karier. Kehidupan karier, sering kali menyita perhatian dan energi bagi seorang individu. Hal ini karena mereka sedang rnerintis dan membangun kehidupan ekonomi, agar benar-benar mandiri dari orang tua. Selain itu, mereka yang menikah harus rnemikirkan kehidupan ekonomi keluarga. Oleh karena itu, mereka memiliki energi yang tergolong luar biasa, seolah-olah mempunyai kekuatan ekstra bila asyik dengan pekerjaannya.
1.2. Perkembangan Intelektual
Masa perkembangan dewasa muda (young adulthood] ditandai dengan keinginan mengaktualisasikan segala ide-pemikiran yang dimatangkan selama mengikuti pendidikan tinggi (universitas/akademi). Mereka bersemangat untuk meraih tingkat kehidupan ekonomi yang tinggi (mapan). Karena itu, mereka berlomba dan bersaing dengan orang lain guna membuktikan kemampuannya. Segala daya upaya yang berorientasi untuk mencapai keberhasilan akan selalu ditempuh dan diikuti sebab dengan keberhasilan itu, ia akan meningkatkan harkat dan martabat hidup di mata orang lain.
Ketika memasuki masa dewasa muda, biasanya individu telah mencapai penguasaan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang matang. Dengan modal itu, seorang individu akan siap untuk menerapkan keahlian tersebut ke dalam dunia pekerjaan. Dengan demikian, individu akan mampu memecahkan masalah secara sistematis dan mampu mengembangkan daya inisiatif-kreatimya sehingga ia akan memperoleh pengalaman-pengalaman baru. Dengan pengalaman-pengalaman tersebut, akan semakin mematangkan kualitas mentalnya. Allah SWT berfirman:
“Dan setelah Musa cukup umur dan Sempurna akalnya, kami berikan ke- padanya hikmah (kenabian) dan pengetahuan. dan Demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-Qashash: 14)
Menurut seorang ahli perkembangan kognitif, Jan Sinnot (1984, 1998, dikutip dari Papalia, Olds, dan Feldman, 2001), ada empat ciri perkembangan kognitif masa post-formalberikut ini.
a. Shifting gears. Yang dimaksud dengan shifting gears adalah kemampuan mengaitkan penalaran abstrak (abstracts rea­soning)dengan hal-hal yang bersifat praktis. Artinya, individu bukan hanya mampu melahirkan pemikiran abstrak, melain-kan juga mampu menjelaskan dan menjabarkan hal-hal abstrak (konsep ide) menjadi sesuatu yang praktis yang dapat diterap-kan langsung. Dalam hal ini akan dikenal dengan ungkap-an seperti, “This might work on paper but not in real life”.
b. Multiple causality, multiple solutions. Seorang individu mampu memahami suatu masalah yang tidak disebabkan satu faktor, tetapi berbagai faktor (multiple factors). Karena itu, untuk dapat menyelesaikannya, diperlukan kemampuan berpikir untuk mencari berbagai alternatif solusi (divergent think­ing). Dengan demikian, seorang individu tidak berpikir kaku (rigid thinking] pada satu jenis penyelesaian saja. Oleh karena itu, masa ini dikenal dengan istilah, “Let’s try it your way, if that doesn’t work, we can try my way”.
c. Pragmatism. Orang yang berpikir postformal biasanya ber-sikap pragmatis, artinya ia mampu menyadari dan memilih beberapa solusi yang terbaik dalam memecahkan suatu masalah. Pemikiran praktis yang dilahirkan dalam memecah­kan suatu masalah pada tahap ini harus benar-benar mengenai sasaran (goal oriented). Namun, dalam hal ini, individu dapat menghargai pilihan solusi orang lain. Sebab, cara penyelesaian masalah bagi tiap orang berbeda-beda, tergantung cara orang itu berpikir. Ungkapan yang tepat untuk masa pragmatisme ini adalah, “If you want the most practical solu­tion, do this. If you want the quickest solution, do that”.
d. Awareness of paradox. Seorang yang memasuki masa postformal benar-benar menyadari bahwa sering kali ia menemukan hal-hal yang bersifat paradoks (kontradiktif) dalam mengambil suatu keputusan guna menyelesaikan suatu masalah. Yang dimaksud paradoks (kontradiktif) adalah penyelesaian suatu masalah akan dihadapkan suatu dilema yang saling bertentangan antara dua hal dari masalah tersebut Bila ia mengambil suatu keputusan, keputusan tersebut akan memberi dampak positif ataupun negatif bagi diri sendiri dan orang lain. Hal yang positif tentunya akan memberi keuntungan diri-sendiri, tetapi mungkin akan merugikan orang lain. Atau sebaliknya, hal yang negatif akan merugi­kan diri sendiri, tetapi akan memberi keuntungan bagi orang lain. Oleh karena itu, dibutuhkan keberanian (ketegasan) untuk menghadapi suatu konflik, tanpa harus melanggar prinsip kebenaran ataupun keadilan. Dalam hal ini, dikenal ungkapan, “Doing this will give him what he wants, but it will only make kirn unhappy in the end”.
Terkait dengan intelektual itu sendiri, terdapat tipe-tipe tertentu. Adapun tipe-Tipe tersebut adalah:
Pertama, Inteligensi kristal adalah fungsi keterampilan mental yang dapat dipergunakan individu itu, dipengaruhi berbagai pengalaman yang diperoleh melalui proses belajar dalam dunia pendidikan. Misalnya, keterampilan pemahaman bahasa (komprehensif verbal/verbal comprehensive), penalaran berhitung angka (numerical skills), dan penalaran induktif (inductive reasoning). Jadi, keterampilan kognitif merupakan akumulasi dari pengalaman individu alcibat mengikuti ke-giatan pendidikan formal ataupun nonformal. Dengan demikian, pola-pola pemikiran intelektualnya cenderung bersifat teoretis-praktis (text book thinking).
Kedua, Fleksibilitas kognitif adalah kemampuan individu me­masuki dan menyesuaikan diri dari pemikiran yang satu ke pemikiran yang lain. Misalnya, kemampuan memahami melakukan tugas reproduksi, yaitu mampu melakukan hubung-an seksual dengan lawan jenisnya, asalkan memenuhi persyarat-an yang sah (perkawinan resmi). Untuk sementara waktu, dorong-an biologis tersebut, mungkin akan ditahan terlebih dahulu. Mereka akan berupaya mencari calon teman hidup yang cocok untuk dijadikan pasangan dalam perkawinan ataupun untuk membentuk kehidupan rumah tangga berikutnya. Mereka akan menentukan kriteria usia, pendidikan, pekerjaan, atau suku bangsa tertentu, sebagai prasyarat pasangan hidupnya. Setiap orang mempunyai kriteria yang berbeda-beda.
Ketiga, fleksibilitas Visuamotor adalah kemampuan untuk menghadapi suatu masalah dari yang mudah ke hal yang lebih sulit,yang memerlukan aspek kemampuan visual/motorik(penglihatan,pengamatan,dan keterampilan tangan)
Keempat, Visualisasi, yaitu kemampuan individu untuk melakukan proses visual. Misalnya, bagaimana individu memahami gambar-gambar yang sederhana sampai yang lebih kompleks.
1.3. Perkembangan Moral.
Papalia, Olds, dan Feldman (1998; 2001} menyatakan bahwa golongan dewasa muda berkisar antara 21-40 tahun. Masa ini dianggap sebagai rentang yang cukup panjang, yaitu dua puluh tahun. Terlepas dari panjang atau pendek rentang waktu tersebut, golongan dewasa muda yang berusia di atas 25 tahun, umumnya telah menyelesaikan pendidikannya minimal setingkat SLTA (SMU-Sekolah Menengah Umum), akademi atau universitas. Selain itu, sebagian besar dari mereka yang telah me­nyelesaikan pendidikan, umumnya telah memasuki dunia pekerjaan guna meraih karier tertinggi.
Dari sini, mereka mempersiapkan dan membukukan diri bahwa mereka sudah mandiri secara ekonomis, artinya sudah tidak bergantung lagi pada orang tua. Sikap yang mandiri ini merupakan langkah positif bagi mereka karena sekaligus dijadikan sebagai persiapan untuk memasuki kehidupan rumah tangga yang baru. Namun, lebih dari itu, mereka juga harus dapat membentuk, membina, dan mengembangkan kehidupan rumah tangga dengan sebaik-baiknya agar dapat mencapai kebahagiaan hidup. Mereka harus dapat menyesuaikan diri dan bekerja sama dengan pasangan hidup masing-masing. Mereka juga harus dapat melahirkan, membesarkan, mendidik, dan membina anak-anak dalam keluarga. Selain itu, tetap menjalin hubungan baik dengan kedua orang tua ataupun saudara-saudara.
Dalam kaitannya dengan kecerdasan emosional, Sesungguhnya otak sangat juga mempengaruhi dalam emosi orang dewasa, yang mana ada komponen-komponen otak yang berperan dalam pembentukan emosi seseorang, yaitu antara lain:
1. Kortex
a.Memberi makna apa yg  kita serap
b. Mengatur fungsi penglihatan,memori jangka panjang
c.  Bagian ini membuat kita memiliki perasaan akan perasaan kitasendiri,memahami,menganalisis mengapa punya perasaan tertentu.
2. Hippocampus
a. Tempat proses pembelajaran, disimpannya emosi
b. Pemicu bagi reaksi emosi Amigdala
3. Amigdala
a. Pusat pengendali emosi
b. Pemicu reaksi
II.2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Masa Dewasa.
2.1. Kekuatan fisik
Faktor pertama yang mempengaruhi perkembangan orang masa dewasa adalah kekuatan fisik.Bagi banyak individu,puncak kekuatan fisik dicapai dalam usia pertengahan duapuluhan.kekuatan fisik yang prima dapat mengatasi persoalan-persoalan yang timbul pada masa orang dewasa.untuk memelihara kekuatan fisik prima perlu dijaga kesehatan.ada 7 kebiasaan hidup sehat yang perlu dilakukan oleh orang dewasa untuk memelihara kekuatan fisiknya:
1.      Sarapan pagi.
2.      Makan secara teratur.
3.      Makan secukupnya untuk memelihara berat badan yang normal.
4.      Tidak merokok.
5.      Tidak meminum minuman yang mengandung alcohol.
6.      Olahraga secukupnya.
7.      Tidur secara teratur,7-8 jam setiap hari.
Kekuatan fisik yang prima pada orang dewasa memungkinkan mereka untuk optimal melakukan aktivitas dalam bekerja,berkeluarga,memperoleh keturunan dan mengelola kehidupan keluarganya.sebaliknya kekuatan fisik yang tidak prima dapat menghambat orang dewasa untuk dapat melakukan apa yang seharusnya dilakukan oleh orang dewasa dan dapat menggagalkan sebagian atau keseluruhan tugas-tugas perkembangan orang dewasa.orang dewasa yang memilki hambatan fisik karena kesehatannya buruk tidak dapat memperoleh keberhasilan yang maksimum.dalam pekerjaan atau pegaulan.sebagai akibatnya mereka selalu frustasi.apabila rasa frustasi mendorong kita untuk berusaha terlalu keras dalam persaingan dengan teman seusia yag tidak memilki hambatan fisik,maka lambat laun mereka akan mengalami kegagalan mental yang kelak akan dapat mendatang serangan jantung.
2.2. Kekuatan motorik.
       Selain kekuatan fisik yang dapat mempengaruhi perkembangan masa dewasa adalah kemampuan motorik,kekuatan motorik orang dewasa dapat mencapai puncak kekuatannya antara usia duapuluhan dan tigapuluhan.kecepatan respon maksimal terdapat pada usia duapuluh dan duapuluh lima tahun dans setelah itu kemampuan ini sedikit dei sedikit mulai menurun.
       Kemampuan motorik ini memliki hubangan yang positif denangan kondisi fisik yang kuat.dan kesehatan yang baik.kondisi fisik yang kuat dan kesehatan yang baik memungkinkan orang dewasa melakukan  keterampilan-keterampilan secara lebih baik,disamping itu orang dewasa yang mempunyai kemampuan motorik yang lebih baik cenderung dapat menyelesaikan dengan baik pekerjaan yang menuntut kemampuan fisik.
       Dalam hal mempelajari keterampilan-keterampilan motorik baru,orang dewasa yang berusia duapuluhan,menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan hasil mereka yang mempelajarinya dalam usia mendekati masa setengah baya.
       Dengan bekal kemampuan motorik yang sangat baik,orang dewasa dapat melaksanakan dengan baik dalam kegiatan-kegiatan yang menjadi tugas-tugas orang dewasa.orang dewasa yang memilki kemapuan motorik yang baik akan dengan cepat menguasai keterampilan-keterampilan dalam berkarya,bekerja dan berolahraga.hal ini dapat memudahkan mereka dalam bergaul dan berkomonikasi baik di lingkungan masyarakat maupun di lingkungan pekerjaannya.
2.3. Kemampuan mental.
       Faktor selanjutnya adalah kemampuan mental yang dapat mempengaruhi perkembangan orang dewasa.Kemampuan  mental yang di perlukan untuk menyesuaikan diri pada situasi-situasi baru adalah mengingat kembali hal-hal yang dulu pernah dipelajari,penalaran analogis dan berfikir kreatif,kemampuan mental ini mencapai puncaknya dalam usia duapuluhan,kemudian sedikit demi sedikit menurun.
Kemudian mental yang dimiliki orang dewasa ini sangat penting kedudukannya dalam menyesuaikan diri terhadap tugas-tugas perkembangan,jauh melebihi pentingnya kemampuan motorik,penelitian-penelitian terhadap kemampuan mental dengan menggunakan tes intelegensi,sangat jelas menggambarkan adanya kemampuan mental yang baik dalam masa dewasa awal.
Kemampuan mental seperti penalaran dengan menggunakan analogi,mengingat kembali informasi yang telah dipelajari,danberfikir secara kreatif sangat diperlukan dalam mempelajri dan menyesuaikan diri terhadap keterampilan-keterampilan dan kecakapan-kecakapan yang  yang di anut oleh tugas-tugas perkembangan orang dewasa.baik pria maupun wanita pada umumnya memiliki kemampuan berfikir yang sama dalam usaha-usaha mereka mereka memilih teman-teman bergaul sebagai calon istri dan maupun suami.keduanya mempunyai kemampuan yang sama baiknya dalam belajar hidup bersama dengan istri dan suami mereka.mereka dapat belajar dan berlatih untuk menguasai tugas-tugas perkembangannya dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya.hal ini dapat terwujud dengan baik apabila mereka mempunyai kemampuan mental yang baik pula.
II.3. Perbedaan Individual Masa Dewasa.
3.1. Minat pribadi.
Penampilan. Ketika orang tumbuh dewasa, pria dan wanita telah belajar untuk menerima perubahan-perubahan fisik dan telah tahu pula memnfaatkannya. Dia sudah tahu bahwa penampilan yangmenarik adalah potensi kuat dalam pergaulan. Minat untuk meningkatkan penampilan mulai berkurang menjelang umur tigapuluhan, ketika ketegangan dalam pekerjaan dan rumah tangga terasa kuat. Namun minat kan penampilan muncul lagi jika mulai ada tanda-tanda ketuaan.
Pakaian dan perhiasan. Orang mengetahui bahwa penampilan itu penting bagi keberhasilannya di semua bidang kehidupan, sehingga sering menghabiskan uang dan waktu untuk pakaian dan perhiasan dalam penyesuaian pribadi maupun sosial. Minat ini tidak menjadi berkurang seiring bertambahnya usia.selain meningkatkan penampilan, pakaian pada masa dewasa dini merupakan indikasi sttus soial, symbol individualitas, prestasi sosio-ekonomi, dan meningkatkan daya tarik.
Symbol kedewasaan. Orang dewasa muda biasanya berusaha menunjukkan kepada orang lain bahwa dia bukan remaja lagi tapi sudah sepenuhnya dewasa dengan hak-hak, keistimewaan, serta tanggungjawab yang menyertainya. Jika orang-orang muda itu telah memantapkan dirinya sebagai orang dewasa melalui pekerjaan, perkawinan atau telah menjadi orang tua, kebutuhan akan lambing kedewasaan akan berkurang dan pudar.
Symbol status. Symbol staus adalah tanda-tanda tertentu yang membedakan seseorang dengan orang lain. Bentuknya bisa berupa mobil, rumah dalam lingkungan bergengsi, keanggotakan klub, dan harga benda mewah lainnya. Rumah merupakan yang paling penting karena menentukan prestisenya di mata orang lain.
Uang. Mereka tertarik pada uang karena dapat memnuhi kebutuhan saat ini, daripada untuk hari depan. Ada anggapan jika ia memiliki atau mengerjakan hal-hal yang ada dari kelompoknya, kepemilikan itu akan memepercepat penerimaan dalam kalangan itu serta memantapkan kedudukannya. Berbagai masalah yang ditimbulkan uang berasal dari kurangnya pengetahuan bagaimana memanfatkan uang secara bijaksana atau terbawa kebiasaan sewaktu masih remaja.
Agama. Peacock menamankan periode usia duapuluhan sebagai ‘periode dalam kehidupan yang paling tidak religius.’ Mereka jarang ke tempah ibadah dan berdoa. Tapi jika sudah berkeluarga, minat ini kembali muncul karena dia memiliki tanggung jawab moral untuk membimbing anaknya. Factor yang mempengaruhi minat keagamaan pada mada dewasa dini adalah jenis kelamin, kelas sosial. Lokasi tempat tinggal, latar belakang keluarga, minat religius teman-teman, pasangan dan iman yang berbeda, kecemasa akan kematian, dan pola kepribadian.
3.2. Minat rekreasi.
Istilah rekreasi diartikan sebagai kegiatan memberikan kesegaran atau mengembalikan kekuatan dan kesegaran rohani sesduah lelah bekerja atau sesudah mengalami keresahan batin. Banyak paktor yang mempengaruhi pola rekreasi orang dewasa dini, antara lain :
Kesehatan. Orang-orang muda yang sehat dapa mengikuti bentuk rekreasi yang lebih luas serta fisik lebih melelahkan daripada mereka yang fisiknya lemah. Namun orang-orang yang sehat pun mengurangi bentuk-bentuk rekreasi yang melelahkan apabila mereka sudah setengah baya dan lebih banyak menghabiskan waktu dengan hiburan dan bentuk rekreasi yang tidak begitu menguras tenaga.
Waktu. Orang dewasa tetap kekurangan waktu rekreasi disbanding saat masih remaja karena tanggung jawab rumah tangga dan keluarga, kewajiban terhadap organisasi atau perkumpulan mereka, atau keharusan untuk mencari pekerjaan tambahan supaya dapat memperoleh lambing status dianggap penting. Jadi mereka milih rekreasi yang paling memuaskan, praktis dari segi waktu dan uang.
Status perkawinan. Bagi keluarga-keluarga besar kebanyakan rekreasi keluarga dilaksanakan di dalam rumah, yaitu dengan menonton televise, atau permainan-permainan lain yang melibatkan anggota-anggota keluarga.
Status sosio-ekonomi. Golongan menengah punya lebih banyak waktu  dan dapatmengikuti lebih banyak bentuk rekreasi, sebagian darinya berhubungan dengan pekerjaan, misalnya membaca. Golongan menengah umumnya mengambil tempat di rumah sedangkan orang muda golongan bawah umumnya ikut serta dengan bentuk-bentuk hiburan komersial di luar rumah.
Jenis kelamin. Misalnya sebagian besar rekreasi wanita yang sudah berkeluarga terbatas pada bentuk – bentuk rekreasi di rumah.
Penerimaan sosial.orang yang lebih popular akan lebih banyak meiliki kesempatan rekreasi sosial. Orang muda yang masih menyelesaikan sekolahnya, lebih banyak memiliki kesempatan rekreasi daripada yang sudah tidak sekolah lagi.
Sebuah analisis menunjukkan bahwa kegiatan itu berorientasikan keluarga atau lingkungan tetangga dan sangat berbeda dengan remaja. Peubahan in idisebabkan karena anak-anaknya yang masih kecil mengharuskan bentuk rekreasi yang berpusat pada ank. Bahkan bila anaknya sudah remaja, rekreasi orang tua masih juga beorientasi keluarga.
Bentuk – bentuk rekreasi pada usia dewasa dini misalnya sekedar berbincang-bincang, berdansa, atau olah raga dan permainan.
3.3. Minat sosial.
Semua orang dewasa pasti memiliki tujuan,dan posisi dalam kehidupan,entah itu dlam lingkungan secara luas maupun lingkungan sekolah atau perguruan tinggi ataupun lingkungan keluarganya.posisi dan tujuan tersebut memicu orang dewasa untuk berperanan di dalamnya.orang dewasa yang noramal memiki minta untuk lebih berarti lebih berdaya guna bagi lingkungan masyarakat.Atas dasar itulah semua orang dewasa memiliki minat yang mengarah pada kontek social.beberapa fakto yang mempengaruhi  minat dan aktivitas social orang dewasa adalah:
a.    Monilitas sosial.
b.    Status social Ekonomi.
c.    Lamanya tinggal dalam suatu kelompok.
d.   Kelas social.
e.    Lingkungan.
f.     Jenis kelamin.
g.    Umur kematangan social.
h.    Urutan kelahiran.
i.      Keanggotaan dari tempat beribadah.
Dalam masa dewasa dini, orang sering merasa kesepian. Havighurst telah menjelaskan bahwa rasa kesepian pada masa dewasa dini terjadi karena periode itu merupakan periode yang kurang teroganisir dalm kehidupna seseorang, yang menandai transisi, dari lingkungan yang terbagi menurut umur ke lingkungan yang terbagi menurut status sosial. Dari sekian banyak pergeseran minat, terdapat perubahan yang paling sulit dan banyak ditemui. Hal tersebut antara lain :
  1. Perubahan dalam peran serta sosial. Beberapa factor yang mempengaruhi pertisipasi sosial pada masa dewasa dini yaitu : mobilitas sosial, status sosial-ekonomi, lamanya tinggal dalam suatu kelompok masyarakat, kelas sosial, kedaan lingkungan, jenis kelamin, umur kematangan seksual, urutan kelahiran, dan kenggotaan kelompok ibadah agama.
  2. Perubahan dalam persahabatan. Keinginan untuk popular dan banyak teman memudar perlahan. Mereka selektif dalam memilih teman. Meski temannya tidak banyak, tapi hubungannya lebih akrab.
  3. Perubahan dalam kelompok sosial. Keakraban dengan teman masa remaja biasanya berlanjut ke masa dewasa. Pada usia pertengahan tigapuluhan atau empatpuluhan, tema semakin banyak, tapi kurang berminat berganti teman. Ini menimbulakn hubungan yang erat dalam kelompok sosial. Salah satu masalah yang berhubungan dengan mobilitas kerja adalah sulitnya untuk mendapat teman baru yang akrab jika keluarga harus pindah ke lingkungan yangbaru.
  4. Perubahan nilai popularitas. Popularitas kurang penting bagi orang yang mendekati usia madya. Beberapa teman yang cocok lebih bernilai daripada kelompok besar yang kurang serasi atau akrab.
  5. Perubahan dalam status kepemimpinan. Orang dewasa meraih status kepemimpinan dengan berbagai cara. Kualitas yang penting bagi pemimpin dewasa antara lain : status sosial ekonomi yang tinggi, tingkat pendidikan yang lebih tinggi dibandingkan dengan mayoritas dalam kelompok, konsep pribadi yang realistis, tujuan yang realistic, kemampuan menyatakan perbedaan pendapat dengan bijaksana, kemampuan menerima keberhasilan atau kegagalan secara simpatik, kemmapuan dan kesedihan menerima wewenang, kemampuan dan kesedian berkomunikasi dengan orang lain, dan kesediaan bekerja untuk kelompok.
II.4. Kebutuhan-Kebutuhan Masa Dewasa.
Apa dorongan orang dewasa melakukan suatu aktivitas? Pertanyaan ini cukup mendasar untuk dikaji melalui teori tentang kebutuhan. Pertanyaan itu kemudian memunculkan jawaban dengan adanya teori biologis (biogenic theories ) dan teori sosiologis (sosiogenetic theories ). Teori biologis adalah teori yang menyangkut proses biologis, lebih menekankan pada mekanisme pembawaan biologis, seperti insting dan kebutuhan-kebutuhan biologis. Sedangkan teori sosiologis adalah suatu teori yang lebih menekankan pada pengaruh kebudayaan atau kehidupan masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa orang dewasa melakukan aktivitas karena didorong oleh adanya faktor-faktor biologis serta adanya pengaruh perkembangan budaya manusia.
4.1. Biologis
Manusia sebagai makhluk hidup dari semenjak bayi hingga dewasa mempunyai kebutuhan yang harus dipenuhi salah satunya adalah kebutuhan biologis yang terdiri dari oksigen yang dibutuhkan untuk proses respirasi,cairan, istirahat dan tidur, melakukan aktivitas, pakaian, tempat berlindung, bereproduksi, dan mempunyai suhu tubuh.

Namun pada manusia dewasa dalam kebutuhan biologis yakni bereproduksi atau kebutuhan seks.adalah cara dasar mempertahankan diri yang dilakukan oleh semua bentuk kehidupan; setiap individu organisme ada sebagai hasil dari suatu proses reproduksi oleh pendahulunya. Cara reproduksi secara umum dibagi menjadi dua jenis: seksual dan aseksual.Dalam reproduksi aseksual, suatu individu dapat melakukan reproduksi tanpa keterlibatan individu lain dari spesies yang sama. Pembelahan sel bakterimenjadi dua sel anak adalah contoh dari reproduksi aseksual. Walaupun demikian, reproduksi aseksual tidak dibatasi kepada organisme bersel satu. Kebanyakan tumbuhanjuga memiliki kemampuan untuk melakukan reproduksi aseksual.Reproduksi seksual membutuhkan keterlibatan dua individu, biasanya dari jenis kelaminyang berbeda. Reproduksi manusia normal adalah contoh umum reproduksi seksual. Secara umum, organisme yang lebih kompleks melakukan reproduksi secara seksual, sedangkan organisme yang lebih sederhana, biasanya satu sel, bereproduksi secara aseksual.
4.2. Sosial.
Kebutuhan sosial, meliputi kebutuhan rasa memiliki dan rasa kasih sayang. Termasuk kebutuhan berteman dan bersahabat, kehidupan keluarga, hubungan yang akrab dengan orang lain, memperoleh tempat yang baik dalam kelompok yang dipilih, dan untuk disayangi oleh dan menyayangi terhadap orang lain.kebutuhan akan rasa kasih sayang dan rasa memiliki (love and Belonging needs) ketika masa dewasa awal seseorang merasa bahwa kedua jenis kebutuhan di atas terpenuhi, maka akan mulai timbul kebutuhan akan rasa kasih sayang dan rasa memiliki.Hal ini dapat terlihat dalam usaha seseorang untuk mencari dan mendapatkan teman, kekasih, anak, atau bahkan keinginan untuk menjadi bagian dari suatu komunitas tertentu seperti jabatan dan pekerjaan untuk memenuhi kehidupan masa dewasa.untuk keluarga,anak dan istri.
Bentuk kebutuhan ini menurut Guilford terdiri dari :
Ø      Pujian dan hinaan  Pujian merangsang manusia untuk mengejar prestasi dan kedudukan yang terpuji sedangkan hinaan menyadari manusia dari kekeliruan dan pelanggaran terhadap etika sosial.

Ø      Kekuasaan dan mengalah Kebutuhan kekuasaan dan mengalah ini tercermin dari adanya perjuangan manusia yang tidak ada hentinya dalam kehidupan.

Ø      Pergaulan . Kebutuhan manusia yang mendorong manusia untuk bergaul sebagai homo socius (Makhluk bermasyarakat) dan Zonpoliticon(Makhluk yang berorganisasi).

Ø      Imitasi dan simpati . Kebutuhan manusia dalam pergaulannya yang tercermin dalam bentuk meniru dan mengadakan respon emosionil.Tindakan tersebut menurutnya adalah sebagai akibat adanya kebutuhan akan imitasi dan simpati.

Ø      Perhatian . Kebutuhan akan  perhatian merupakan satu-satunya kebutuhan sasial yang terdapat pada setiap individu.















































BAB III
PENUTUP
III.1. Kesimpulan.
Masa dewasa adalah masa yang sangat panjang (20 – 40 tahun), dimana sumber potensi dan kemampuan bertumpu pada usia ini. Masa ini adalah peralihan dari masa remaja yang masih dalam ketergantungan menuju masa dewasa, yang menuntut kemandirian dan diujung fase ini adalah fase dewasa akhir, dimana kemampuan sedikit demi sedikit akan berkurang. Sehingga masa dewasa awal adalah masa yang paling penting dalam hidup seseorang dalam masa penitian karir/pekerjaan/sumber penghasilan yang tetap.
Masa ini juga adalah masa dimana kematangan emosi memegang peranan penting. Seseorang yang ada pada masa ini, harus bisa menempatkan dirinya pada situasi yang berbeda; problem rumah tangga, masalah pekerjaan, pengasuhan anak, hidup berkeluarga, menjadi warga masyarakat, pemimpin, suami/istri membutuhkan kestabilan emosi yang baik.
Jadi ternyata masa dewasa pada dasarnya adalah masa dimana merupakan masa yang dituntut kesiapan mental,motorik serta kondisi fisik,disisi lain juga masa dimana merupakan masa kemandirian,mulai dari bertambahnya kebutuhan,dan tugas-tugas social di masa dewasa dalam berkeluarga dan bermasyarakat.

III.2. Saran


0 comments:

Post a Comment