MAKALAH
MASALAH-MASALAH REMAJA DAN BIMBINGAN
Dosen Pembimbing :
Ch.Erghiezha Ninuk Indrati, MPsi
ZAHROTUL MUFIDAH (100401010096)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
KATA PENGANTAR
Pertama kali kami ucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat serta hidayah Nyalah kami mendapatkan kemampuan untuk menyelaesaikan makalah ini dengan baik.
Ucapan terimakasih kami ucapkan kepada dosen yang telah membantu kaimi dalam menyelesaikn makalah ini baik secara moril maupun secara materil sehingga makalah ini bisa terselesaikan tepat pada waktunya.
Kami sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami sebagai penyusun meminta maaf sekaligus sangat mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca sebagai slah satu upaya dalam perbaikan dan penyempurnaan dari makalh ini, demikian pengantar dari kami sebagi penyusun. Jika ada kesalahan kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Malang, 13 Oktober 2011
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Masa remaja merupakan masa dimana seorang individu mengalami peralihan dari satu tahap ke tahap berikutnya dan mengalami perubahan baik emosi, tubuh, minat, pola perilaku, dan juga penuh dengan masalah-masalah (Hurlock, 1998). Oleh karenanya, remaja sangat rentan sekali mengalami masalah psikososial, yakni masalah psikis atau kejiwaan yang timbul sebagai akibat
terjadinya perubahan social.
Memang banyak perubahan pada diri seseorang sebagai tanda keremajaan, namun seringkali perubahan itu hanya merupakan suatu tanda-tanda fisik dan bukan sebagai pengesahan akan keremajaan seseorang. Namun satu hal yang pasti, konflik yang dihadapi oleh remaja semakin kompleks seiring dengan perubahan pada berbagai dimensi kehidupan dalam diri mereka. Untuk dapat memahami remaja, maka perlu dilihat berdasarkan perubahan pada dimensi-dimensi tersebut.
Rumusan Masalah
Dari latar belakang permasalahan di atas, dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian hamil sebelum menikah?
2. Apa penyebab remaja hamil di luar nikah?
3. Apa dampak kehamilannya bagi remaja?
4. Bagaimana cara menghindari kehamilan di luar nikah?
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian kehamilan sebelum menikah
Masa remaja adalah periode dimana seseorang mulai bertanya-tanya mengenai berbagai fenomena yang terjadi dilingkungan sekitarnya sebagai dasar bagi pembentukan nilai dirimereka. Elliot Turiel (1978) menyatakan bahwa para remaja mulai membuat penilaian tersendiri dalam menghadapi masalah-masalah popular yang berkenaan dengan lingkungan mereka, misalnya: politik, kemanusiaan, perang, keadaansosial, dsb. Remaja tidak lagi menerima hasil pemikiran yang kaku, sederhana, dan absolute yang diberikan pada mereka selama ini tanpa bantahan. Remaja mulai mempertanyakan keabsahan pemikiran yang ada dan mempertimbangkan lebih banyak alternatiflainnya. Secara kritis, remaja akan lebih banyak melakukan pengamatan keluar dan membandingkannya dengan hal-hal yang selama ini diajarkan dan ditanamkan kepadanya. Sebagian besar para remaja mulai melihat adanya “kenyataan” lain diluar dari yang selama ini diketahui dan dipercayainya.
Proses kehamilan yang awalnya menjadi hal yang bahagia bagi pasangan yang terikat oleh jalinan perkawinan namun sebaliknya proses kehamilan itu akan menjadi malapetaka bagi pasangan yang belum terikat oleh jalinan perkawinan yang sah atau bisa di sebut hubungan seksual pranikah. Istilah “hubungan seksual pranikah” sudah merupakan hal yang asing lagi, baik di kalangan masyarakat ilmuan maupun di kalangan masyarakat awam. Bila diperhatikan istilah ini satu persatu, yang dimaksud dengan hubungan seksual pranikahan adalah hubungan seksual yang dilakukan oleh sepasang insan sebelum mereka diikat oleh tali perkawinan. Kartono (1996) yaitu kehamilan pranikah pada umumnya tidak direncanakan dan menimbulkan perasaan bersalah, berdosa dan malu pada remaja yang mengalaminya, ditambah lagi dengan adanya sangsi sosial dari masyarakat terhadap kehamilan dan kelahiran anak tampa ikatan pernikahan.
Penyebab Remaja Hamil di luar Nikah
Masalah-masalah yang yang sering dihadapi remaja antara lain sebagai berikut:
1. Kurangnya kasih sayang orang tua
Masa remaja merupakan masa yang sangat membutuhkan ekstra kasih sayang dan perhatian dari orang tua bahkan orang lain. Sehingga ketika Orang tua kurang perhatian karena berbagai macam alasan salah satunnya adalah disibukkan dengan pekerjaan. Ini yang menyebabkan seorang anak mencari kasih sayang di luar rumah terhadap lawan jenis mereka dan menjalin hubungan. Akibat kurangnya kasih sayang orang tua mereka akan meminta kasih sayang yang besar dari pasangannya itu dan akan memberikan apapun yang pasangannya minta.
2. Kurangnya pengawasan dari orang tua terhadap anak
Ketidakpedulian orang tua terhadap setiap aktivitas anaknya karena kesibukan dengan urusan pekerjaannya masing-masing ini mengakibatkan anaknya bebas melakukan apapun yang dia inginkan karena tidak ada peraturan, bimbingan bahkan perhatian yang diberikan orang tua kepada anaknya. Akan tetapi bukan hanya itu, pengawasan yang terlalu berlebihan juga tidak baik buat perkembangan anak karena akan merasa terkekang sehingga ccenderung untuk memberontak dan mengabaikan peraturan-peraturan yang di berikan orang tuanya.
3. Pergaulan dengan teman-teman yang tidak sebaya
Kelompok teman sebaya menyediakan suatu lingkungan, yaitu dunia tempat remaja dapat melakukan sosialisasi dengan nilai yang berlaku. Bukan lagi nilai yang ditetapkan oleh orang dewasa melainkahn oleh teman seusiannya. Dan tempat dalam rangka remaja menemukan jati dirinnya.
Teman tidak sebaya merupakan teman yang tidak seumuran baik lebih muda maupun lebih tua dari remaja itu. Jika anak bergaul dengan teman yang tidak sebaya secara tidak langsung pola pikirnya mengikuti mengikuti mereka. Dari pola pikir merambah ke pola tingkah laku yang cenderung berlaku kasar. Misalnya saja ada remaja yang bergaul dengan orang yang lebih muda, mesti ia akan berpikir sebagai yang paling benar, pintar dan berkuasa. Ini yang menjadikan temannya patuh dengan apa yang dia suruh karena ada perasaan takut atau tidak enak.
Orang-orang banyak yang mengatakan bergaul dengan orang yang lebih dewasa akan dapat menambah pengalaman hidup. Pernyataan itu memang tidak salah kalau oraang yang diajak berteman itu orang yang baik-baik dalam artian punya pikiran, perilaku, dan hati yang baik. Akan tetapi remaja yang bergaul dengan orang yang lebih tua ini malah yang lebih berbahaya apabila orang tersebut tidak benar atau urakan, pikiran orang dewasa yang mempunyai gairah seks lebih besar bisa saja melampiaskan pada remaja yang masih lugu tanpa bisa menolak. Walaupun bisa menolak pun tetapi suatu saat pasti akan luluh juga.
4. Peran dari perkembangan IPTEK yang berdampak negative
Zaman sekarang IPTEK sudah maju, dengan majunnya teknologi dibarengi dengan pemanfaatan orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Salah satunnya adalah penggunaan jejaring sosial facebook. Dari jejaring sosial tersebut yang seharusnya dibuat ajang interaksi atau menambah teman, tetapi disalahgunakan untuk kasus penipuan atau penculikan remaja. Awalnya yaitu dengan berkenalan kemudian mengajak ketemuan dan bertemunnya itu tak jarang berakhir dengan pemerkosaan bahkan pembunuhan.
Bukan hanya facebook, internet, televisi, VCD, majalah, dan lain sebagainya yang berbau IPTEK juga disalah gunakaan sebagai media yang tidak layak dipertontonkan, misalnya saja pornoografi dan pornoaksi yang secara gamblang dipertontonkan lewat media. Ini yang menyebabkan remaja penasaran dan ingin mempraktekkannya, tanpa berpikir panjang terlebih dahulu.
5. Tidak adanya media penyalur bakat dan hobinnya
Bakat-bakat yang dimiliki seorang remaja akan tersimpan dan tidak dapat disalurkan karena tidak adanya media penyalur bakat dan hobinya. Ini yang menyebabkan mereka mencari kegiatan-kegiatan yang kurang jelas, misalnya nongkrong-nongkrong, pacaran, dan lain sebagainya.
6. Dasar-dasar agama yang kurang
Penanaman agama yang kurang dari kecil ini menyebabkan iman seorang remaja mudah sekali tergoyahkan, karena yang dari kecil sudah benar-benar dididik pelajaran agama pun bisa pula goyah. Mereka meyepelekan aturan-aturan agama karena pengaruh budaya asing yang telah mempengaruhi pola pikir mereka. Misalnya saja budaya POP dari barat ini lebih menarik mereka tiru daaripada budaya timur yang santun. Kurangnya penanaman nilai-nilai agama berdampak pada pergaulan bebas dan berakibat remaja dengan gampang melakukan hubungan suami istri di luar nikah sehingga terjadi kehamilan, pada kondisi ketidaksiapan berumah tangga dan untuk bertanggung jawab.
7. Tidak ada bimbingan kepribadian di lingkungan sekolah atau kampus
Sekolah atau kampus hanya berfungsi sebagai pelayanan pendidikan formal saja, tanpa memberikan media konsultasi untuk siswa atau mahasiswanya yang padahal itu sangat diperlukan, karena masa remaja itu merupakan masa yang penuh dengan masalah selain itu remaja juga perlu bimbingan untuk menemukan jati dirinya.
8. Kebebasan yang berlebihan
Remaja mengang sangat membutuhkan apa yang namanya kebebasan tetapi apabila terlalu bebas itu juga tidak baik. Merekan akaan semena-mena tanpa memikirkan apa akibatnya karena remaja punya sifat egois yang sangat besar.
9. Masalah yang dipendam
Remaja biasanya malu untuk menceritakan masalahnya pada orang tuanya karena dengaan alasan malu dan sebagainya. Yang menjadi masalah kalau remaja itu juga tidak mau bercerita dengan teman-temannya. Masalahnya akan selalu tertumpuk dalam hatinya tanpa ada penyelesaian dan ini yang menyebabkan remaja depresi dan stress.
10. Asosiasi dengan pasangan yang menyimpang
Asosiasi di sini maksudnya hubungan, sehingga maksud point ini adalah hubungan yang menyimpang oleh pasangan yang belum resmi menjalin ikatan pernikahan. Ini berawal dari yang namanya pacaran biasanya, kemudian dalam proses ini banyak sekali terjadi yang namanya penyimpangan dan menurut islam bisa disebut zina walaupun bukan zina yang sebenarnya. Karena dengan mata, ucapan, dan hati pun bisa dikatakan zina.
11. Perilaku anti social
Pergaulan remaja sekarang ini sangat memperihatinkan tidak sesuai dengan peraturan-peraturan yang ada di maasyarakat. Dan yang anehnya melangggar peraturan itu dijadiakan hal yang biasa saja tanpa rasa bersalah apalagi jera. Bahkan melah bangga dengan perilaku tersebut.
Dari masalah-masalah yang sering dialami para remaja ini sangat memungkinkan untuk mengarah kepada pergaulan seks bebas yang akhirnya menyebabkan kehamilan di luar nikah.
12. Pengetahuan yang minim ditambah rasa ingin tahu yang berlebihan
Pengetahuan seksual yang setengah-setengah mendorong gairah seksual sehingga tidak bisa dikendalikan. Hal ini akan meningkatkan resiko dampak negatif seksual. Dalam keadaan orang tua yang tidak terbuka mengenai masalah seksual, remaja akan mencari informasi tersebut dari sumber yang lain, teman-teman sebaya, buku, majalah, internet, video atau blue film. Mereka sendiri belum dapat memilih mana yang baik dan perlu dilihat atau mana yang harus dihindari.
Zastrow ( 1987 ) Mengungkapkan beberapa penyebab kehamilan yang dialami oleh para remaja :
a. Penyebab utama terjadinya kehamilan adalah misinformasi atau kurangnya informasi yang relevan.
b. Mengabaikan bahwa tingkah laku seksual akan menyebabkan kehamilan. Banyak remaja yang enggan menggunakan alat kontrasepsi dengan alasan bahwa mereka tidak mungkin hamil atau kemungkinan hamil sangat kecil (Papalia & Old, 1995). Selain itu banyak yang berfikir bahwa menggunakan kontrasepsi adalah tindakan yang tidak bermoral, seolah-olah mereka merencanakan akan melakukan hubungan seksual. Alasan lain tidak digunakanya kontrasepsi adalah kekhawatiran bahwa kenikmatan dan spontanitas dalam hubungan seks akan berkurang atau timbul masalah yang berhubungan dengan kesehatan.
c. Bagi beberapa gadis, mereka tidak memperdulikan apakah mereka akan hamil atau tidak. Bagi mereka kehamilan membuktikan feminitas, mkengutkan status kedewasaan dan merupakan alat untuk mendapat perhatiaan orang tua dan teman. Bahkan ada yang menggunakan kehamilan sebagai cara untuk mengatasi masalah, untuk menghukum, atau justru merupakan rewad bagi orang lain.
Dampak Kehamilan bagi remaja
Menurut Bolton (1980) ada berbagai dampak yang dialami akibat kehamilan diantaranya adalah :
a. Terhambatnya tugas perkembangan
Banyak tugas perkembangan yang tidak dapat diselesaikan oleh remaja akibat kehamilan. Bahkan ada tugas-tugas yang akan dilewati begitu saja akibat tuntutan untuk menjalankan peran barunya sebagai orang dewasa, padahal dalam perkembanganya yang normal remaja harus menyelesaikan tugasnya terlebih dahulu, bisa memasuki tahap perkembangan selanjutnya.
b. Disfungsi keluarga
Sebagai anggota keluarga, remaja yang hamil seringkali dianggap sebagai pembawa krisis atau permasalahan dalam keluarga. Permasalahan ini tidak bisa dielakan dan menuntut adanya penyesuaian dari seluruh anggota keluarga, dan sangat potensial untuk menimbulkan konflik dan stress.
c. Resiko kesehatan
Dalam menjalani masa kehamilan, remaja mempunyai beberapa tugas berkaitan dengan perawatan dirinya. Hal ini seringkali melelahkan dan menjadi beban sehingga remaja tidak mengindahkan beberapa hal yang penting berkaitan dengan perawatan kehamilanya. Hal ini cukup beresiko bagi kelangsungan hidup remaja tersebut dan bayi dikandungnya.
d. Konflik emosional
Konflik yang dialami akan meningkatkan pada saat terjadinya interaksi antara tuntutan dari lingkungan sosial remaja dengan kewajibanya untuk mengasuh anak. Sebagai remaja kebutuhan bersosialisasi masih tinggi, karena itu pekerjaan merawat anak seringkali dirasakan membebani dan mengganggu dunia remajanya.
e. Defisiensi dalam bidang pendidikan dan pekerjaan
Santrock (1996) menyatakan bahwa remaja yang kehamilan umumnya terhambat dalam hal pendidikan. Walaupun mereka akhirnya meneruskan pendidikan tetapi mereka tetap tidak bisa menyamai remaja pada umumnya.
Remaja banyak yang telah melakukan hubungan seks pranikah sehingga mengakibatkan kehamilan yang tidak diinginkan. Situasi ini tentu saja sangat menyulitkan orang tua dan remaja yang bersangkutan.
Mengalami kehamilan pada masa remaja, bagaimana pun, pasti menimbulkan konsekuensi yang sulit tidak saja bagi remaja yang bersangkutan, tetapi juga bagi seluruh anggota keluarga yang lain. Beberapa remaja yang hamil di luar nikah terpaksa diungsikan jauh dari keluarga untuk menutupi rasa malu keluarga. Meskipun tindakan tersebut tidak menyelesaikan masalah, namun cara ini dipandang lebih bijaksana dan memadai dibandingkan membiarkannya menjadi cemoohan tetangga dan lingkungan.
Kehamilan di luar nikah membuktikan bahwa seorang remaja tidak dapat mengambil keputusan yang baik dalam pergaulannya. Salah satu dampak negatif dari remaja yang hamil di luar nikah adalah putus sekolah. Umumnya, remaja tersebut tidak memperoleh penerimaan sosial dari lembaga pendidikannya, sehingga harus dikeluarkan dari sekolah. Selain itu, masyarakat akan mencemooh, mengisolasi atau mengusir terhadap remaja yang hamil di luar nikah. Resiko psikologis dan sosial antara lain meliputi pengucilan, stigma, diskriminasi sosial, trauma, kehilangan berbagai hak, depresi, dan sebagainya (Hidayana, 2004).
Banyak sekali remaja yang hamil di luar nikah mengalami depresi. Depresi pada remaja putri yang hamil di luar nikah dapat terjadi karena rasa malu, tidak diterima dalam lingkungan masyarakat sekitar, dikucilkan dan akhirnya merasa putus asa serta menganggap bahwa dirinya tidak pantas untuk hidup. Menurut Lumongga (2009), depresi adalah gangguan perasaan (afek) yang ditandai dengan afek disforik (kehilangan kegembiraan atau gairah) disertai dengan gejala-gejala lain, seperti gangguan tidur dan menurunnya selera makan.
Depresi merupakan suatu bentuk gangguan afektif yang gejala pokoknya adalah timbulnya perasaan sedih yang berlebihan. Depresi juga dapat terjadi pada siapa saja. Depresi yang banyak terjadi pada usia remaja, di mana pada usia ini merupakan periode “badai dan stres” yang ditandai dengan kemurungan, kekacauan di dalam diri dan pemberontakan. Percobaan bunuh diri pada usia remaja saat ini, merupakan salah satu bukti bahwa mereka tidak dapat menahan depresi atau kecemasan yang berlarut-larut.
Di lain pihak, sebagian remaja yang mengalami depresi menjadi tertekan karena suatu keadaan yang berbeda dari kesedihan dan sering kali menyertai masalah-masalah keperilakuan. Para remaja ini benar-benar tidak bahagia dengan kehidupan mereka dan cenderung terlibat dalam masalah. Untuk itu remaja hanya mengurung diri di kamar, memandang hidupnya, seakan hilang harapan, tidak ada yang bisa memahami dirinya.
Remaja tidak mau berbicara dengan orang-orang, tidak berani berjumpa dengan orangorang, berpikir yang negatif tentang diri sendiri dan tentang orang lain, sehingga hidup terasa sangat berat dan melihat masalah lebih besar dari dirinya. Remaja menjadi pesimis kehilangan rasa percaya diri, semangat hidup, kreativitas, dan antusiasme serta optimisme.
Dampak kesehatannnya sendiri adalah penyakit menular seperti HIV, AIDS, Penyakit sipilis (penyakit kelamin). Dikarenakan karena sering berganti-ganti pasangan dalam melakukan hubungan seks.
Rasa berdosa terhadap Tuhan dan menggap kalau dirinya sudah terhina tidak pantas menghadap kepada Tuhan yang Maha Esa, ini juga akan selalu bergejolak dalam diri remaja itu. Jadi di sini dari satu masalah semua mendapatkan dampaknya baik itu pelaku, korban, keluarga, masyarakat, negara, dan agama.
Solusi Masalah Hamil di luar Nikah
Menghadapi masalah ini ini tidak boleh hanya dengan cara saling menyalahkan, diperlukan sikap yang bijaksana dari orang tua untuk menyikapi, berikut ini ssikap yang bisa diambil orang tua jika memang anaknya mengalami hal seperti itu adalah:
1) Jangan emosi berlebihan
2) Berikan motivasi dan dukungan
3) Jangan pernah menyalahkannya secara berlebihan(jangan timpakkan kesalahannya hanya pada dia)
4) Bimbinglah untuk mohon pengampunan
5) Jangan pernah mengucilkannya
Banyak hal yang menyebabkan dan mendorong hal itu terjadi, hanya saja hal awal yang perlu diperhatikan untuuk dapat mencegah hal tersebut adalah peran orang tua dalam meemperhatikan tumbuh kembang anak dan memberikan pendidikan seksual terhadap anak karena tujuanya adalah untuk membentuk suaatu sikap emosional yang sehat terhadap masalah seksual daan membimbing anak dan remaja ke arah hidup dewasa yang sehat dan bertanggung jawab terhadap kehidupan seksualnya.
Adapun solusi agar tidak terjadi hamil di luar nikah antara lain :
1) Perlunnya kasih sayang dan perhatian dari orang tua dalam hal apapun
2) Adannya pengawasan dari orang tua yang tidak mengekang
3) Membiarkan anak bergaul dengan teman sebaya yang hanya beda umur 2 atau 3 tahun, baik lebih tua darinnya
4) Pengawasan yang perlu dan intensif terhadap media komunikasi seperti televisi, internet, radio, dan handphone
5) Perlunnya bimbingan kepribadian sekolah, karena di siswa lebih banyak menghabiskan waktunnya di lingkungan sekolah.
6) Perlunnya pembelajaran agama, yang dilakukan sejak dini
7) Diajarkan pendidikan sex berdasarkan nilai-nilai agama
8) Sebagai orang tua harus jadi tempat “curhat” yang nyaman untuk si anak
KESIMPULAN
Remaja hamil di luar nikah disebabkan karena lingkungan yang kurang mendukung pertumbuhan remaja yang umunya masih labil, disamping itu orang tua jarang memantau aktifitas anaknya. Apalagi dengan semakin canggih tekhnologi, memungkinkan anak untuk bebas berinteraksi dengan dunia luar. Tanpa didasari agama dan iman yang kuat maka, dikhawatirkan pasangan remaja akan melakukan hubungan seks di luar nikah. Padahal usia mereka masih sangat dini, tetapi dengan faktor lingkungan yang tidak mendukung dan pengetahuan agama yang sangat kurang. Apabila sudah terjadi, maka dari pihak pasangan muda harus menaggung malu. Dan risikonnya adalah dikucilkan oleh masyarakat. Solusi agar tidak terjadi hamil di luar nikah adalah mengajarkan pendidikan seks berdasarkan nilai-nilai agama terhadap anak kemudian, adannya pengawasan orangtua secara berkala.
PENUTUP
Demikianlah makalah yang dapat kami susun, kami sadar makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah kami selanjutnya. Semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat bagi kita.